TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Masjid Ash Shiddiq yang terletak di Jalan Kaliwaron Nomor 34, Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, melaksanakan Salat Tarawih dan salat Witir di tengah pandemi virus corona atau Covid 19, Kamis malam (23/4/2020).
Namun dibandingkan dengan Ramadan tahun lalu, Masjid Ash Shiddiq biasanya melaksanakan Salat Tarawih dan salat Witir sebanyak 23 rakaat.
Tahun ini, Masjid Ash Shiddiq hanya menunaikan sebanyak 11 rakaat, 8 rakaat Salat Tarawih dan salat Witir sebanyak 3 rakaat.
• PSBB di Gresik Berlaku di 8 Kecamatan Terdampak Corona, Warkop Boleh Buka Asal Tak Ada Kursi
• PSBB Surabaya Raya Berlangsung Selama 14 Hari, Khofifah: Diperpanjang Jika Situasi Belum Membaik
• Bacaan Bilal Salat Tarawih di Rumah pada Ramadan 2020, Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin & Artinya
Takmir Masjid As Shiddiq, Nur Hidayadin, mengatakan, sholat tarawih tahun ini juga meliburkan agenda tausyiah dan tadarus Al Quran, yang biasa dikerjakan setelah sholat tarawih.
"Ini tadi hanya diikuti oleh sejumlah warga setempat dari RT 1 RW 2. Kami melarang orang luar untuk ikut jamaah sholat tarawih di masjid," ujarnya di lokasi.
Pria yang berusia 62 tahun itu berpendapat, hal tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan virus corona atau Covid 19, agar tidak menyebar ke dalam lingkungan masjid.
Nur Hidayadin juga melibatkan petugas keamanan setempat untuk memilah jamaah setempat dari orang asing.
"Selain itu, masjid juga telah disemprot cairan disinfektan setiap hari. Sebelum masuk masjid, kami membagikan masker kepada jamaah agar memakainya terlebih dahulu," terangnya.
• Masjid Sunan Ampel Surabaya Larang Jamaah Itikaf Setelah Salat Tarawih Berjamaah atau Bermalam Penuh
• MUI Keluarkan Fatwa Terbaru: Dana Zakat dan Sedekah Bisa Dimanfaatkan untuk Penanggulangan Covid-19
• Jadwal Acara TV Trans TV RCTI SCTV GTV MNC TV, NET TV Trans7 Jumat 24 April 2020, Ada Kultum Ramadan
Tidak lupa, Nur Hidayadin juga mengajak komunikasi secara rutin antara lingkungan RT dan RW setempat dengan warga sekitar. Supaya bisa meminimalisir resiko gejala virus corona.
"Saat sholat wajib dan Salat Tarawih, kami berlakukan physical dan social distancing. Tadi jamaah yang ikut Salat Tarawih cuma 4 shaf," tuturnya.
Nur Hidayadin mengajak masyarakat untuk berikhtiar dan berdoa kepada tuhan agar virus corona bisa dihilangkan dari muka bumi.
"Tetap berusaha dan bertawakal kepada tuhan yang maha esa," ungkapnya.