Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim menyatakan, empat orang berasal dari Kabupaten Sumenep, Madura terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.
"Ada 4 orang positif corona berdasarkan hasil tes swab," kata Abuya Busyro Karim dalam conferensi pers di Aula Media Center Sumenep pada, Jumat (24/4/2020).
Bahkan dari 4 orang yeng terkonfirmasi positif Covid-19 ini sebelumnya ada 5 orang yang dilakukan rapi test pada 10 hari yang lalu.
"10 hari yang lalu yang dilakukan rapi test itu, dari 5 orang itu positif dan lalu di swab, dikirim ke Surabaya. Dan dari 5 orang itu kita terima hasilnya tadi sore ada 4 orang," katanya.
Adapun 4 orang yang terkonfirmasi posiif Covid-19 berasal dari Kecamatan Kota, dan lainnya berasal dari Kecamatan Saronggi dan Kecamatan Rubaru.
• 4 Warga Sumenep Terkonfirmasi Positif Covid-19, Sebelumnya Sempat Ikut Pelatihan Haji di Surabaya
• Dua Warga Bangkalan Terkonfirmasi Positif Covid-19, Keduanya Terpapar dari Barcelona dan Dubai
• 81 Peserta Pelatihan Petugas Haji dari Klaster Asrama Haji Sukolilo Surabaya Positif Covid-19
Informasi sebelumnya, empat warga Kabupaten Sumenep, Madura terkonfirmasi positif Covid-19.
Kondisi tersebut menyebabkan Kabupaten Sumenep, Madura berubah menjadi zona merah virus corona atau Covid-19 di Jawa Timur, Jumat (24/4/2020).
Padahal, sebelumnya, Kabupaten Sumenep dalam zona hijau virus corona di Jawa Timur bersama Kabupaten Sampang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunMadura.com, empat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sempat mengikuti pelatihan haji di Surabaya beberapa waktu lalu.
Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim mengatakan, mereka adalah Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).
"Beberapa minggu lalu, Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dari Kabupaten Sumenep ada pelatihan haji di Surabaya," kata Abuya Busyro Karim, Jumat (24/4/2020).
Bahkan kata Abuya Busyro Karim, yang ikut pelatihan haji di Surabaya itu ada 9 orang dari ujung timur Madura.
"Dari Sumenep ada 9 orang yang ikut pelatihan," terangnya.
Ia melanjutkan, 9 orang yang ikut pelatihan itu pada 10 hari lalu dilakukan rapid test dan hasilnya 5 orang positif.