PSBB di Surabaya Raya

PSBB Surabaya Raya Diperpanjang Dua Minggu Lagi, Pedagang Kecil Protes Tak Tersentuh Bantuan Sosial

Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelaku ekonomi kecil di Kota Surabaya mengaku merasakan dampak langsung akibat diterapkannya PSBB pada periode pertama.

Ia berharap PSBB ini benar-benar solusi terbaik untuk memutus mata rantai penularan Virus Corona sehingga pandemi bisa berakhir.

PSBB juga mempersulit pengusaha menengah. Ketua Paguyuban Pedagang Buah wilayah Tanjung Sari, Surabaya, M Lukman, menyebut, seharusnya untuk  memperpanjang PSBB harus dipikirkan ulang.

Wali Kota Risma Bertemu IDI Surabaya & Persi Jatim, Bahas Tentang Rumah Sakit Karantina Khusus

30 Anggota DPRD Sumenep Ajukan Keringanan Kredit ke Bank Jatim di Tengah Pandemi Covid-19

Pesan Khusus Bupati Anas kepada Para Penyintas Covid-19 di Kabupaten Banyuwangi: Jangan Stres

"Kalau PSBB yang pertama gagal, kenapa ada PSBB kedua. Ini sama saja dengan mengulang kegagalan," kata Lukman.

Selama masa PSBB, pedagang buah malah merugi. Sebab, barang yang keluar masuk, durasinya dibatasi dengan batas jam operasional. Padahal, lanjut Lukman, buah berpotensi busuk jika tidak cepat habis.

Lukman tidak menampik, dalam kondisi pandemi corona seperti ini, semua sektor ekonomi memang sebagian besar jatuh. Tapi, pemerintah diharapkan tidak menambah beban lagi.

"PSBB itu beban bagi kami. Kalau seandainya, PSBB itu kemarin itu sukses, kasusnya bisa berkurang, kita ikut saja. Tapi kalau gagal, kenapa diulang lagi? Kita terlanjur rugi nggak jualan maksimal. Ini sangat merugikan masyarakat kecil," lanjut Lukman.

Berita Terkini