TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Pemkab Gresik sedang menyiapkan penerapan new normal dalam kegiatan di Pondok Pesantren dan revitalisasi tempat ibadah.
Persiapan penerapan new normal dibahas dalam rapat terbatas Pemkab Gresik bersama stakeholder terkait, yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gresik, M Qosim, Jumat (29/5/2020).
M Qosim mengajak dan membahas mengenai kesiapan di bidang pendidikan di lingkungan Pondok Pesantren dalam menghadapi fase new normal.
• Protokol Covid-19 di Kota Malang Bakal Diperketat pada Masa Adaptif usai PSBB Malang Raya
• UPDATE Jumlah Pasien Covid-19 di Kota Malang, Ada Tambahan 6 Kasus Baru pada Hari Terakhir PSBB
• Gugus Tugas Jatim Ungkap Alasan Mobil PCR Dikirim ke Tulungagung dan Lamongan, Ada Mis-Komunikasi
Kata dia, penerapan tatanan new normal harus disikapi secara serius.
Terlebih, berkaitan dengan teknis pelaksanaan protokol kesehatan di setiap sektor, satu di antaranya santri kembali ke Pondok Pesantren.
“Tatanan new normal adalah upaya pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19," ucap M Qosim.
"Untuk itu, kita pemerintah yang ada di daerah harus bersinergi agar penerapan fase new normal ini dapat terlaksana dengan optimal,” ujarnya.
Seiring hal tersebut, terdapat sejumlah kebijakan yang di keluarkan oleh Kementerian Agama berkaitan dengan langkah-langkah menghadapi new normal.
• Angka Kematian Kasus Covid-19 di Surabaya Belum Turun, Gubernur Khofifah: Ini Pengingat bagi Kita
“Dalam kebijakan tersebut disampaikan sejumlah hal yang harus diterapkan pada saat santri kembali ke pondok pesantren," ucap dia.
"Saat akan kembali ke pondok, santri harus dipastikan dalam kondisi sehat dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari puskesmas,” katanya.
Selanjutnya pondok pesantren juga harus menerapkan protokol kesehatan covid-19 secara ketat.
Para santri harus menjalani rapid test ketika sesampainya di pondok pesantren.
Selain itu, pihak pondok pesantren juga menyiapkan ruang isolasi bagi para santri.
Pemerintah melalui dinas terkait akan memfasilitasi tes kesehatan hingga sarana prasarana kesehatan di pondok pesantren guna menunjang kebutuhan pada masa pelaksanaan new normal.
• Pasar di Jember Dibuka Kembali Hari ini, Lapak Pedagang Diatur sesuai Physical Distancing
“Pemerintah juga akan memfasilitasi transportasi kembalinya para santri ke pondok pesantren,” imbuhnya.
Berkaitan dengan revitalisasi fungsi rumah ibadah ditengah situasi seperti saat ini, Qosim mengatakan bahwa semua umat beragama sudah merindukan kembali beribadah di rumah ibadahnya masing-masing.
Untuk itu, lanjut Qosim, diperlukan aturan yang baik agar semua berjalan lancar.
Ia mengatakan bahwa Kemenag juga sedang menyusun aturan soal revitalisasi fungsi rumah ibadah di new normal karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
Revitalisasi rumah ibadah ditengah pandemic Corona, Wabup Qosim menyebut diperlukan koordinasi yang baik ditingkat bawah. Perlu adanya kerja sama antara seluruh unsur yang terlibat.
“Ini membutuhkan koordinasi yang baik di tingkat bawah antara unsur-unsur kecamatan, TNI-Polri dan unsur kemenag sehingga semuanya berjalan dengan baik," jelas dia.
"Kami juga berharap kerja sama masyarakat untuk ikut mendukung dengan menerapkan aturan protokol kesehatan covid-19," tuturnya.
"Mari bersama-sama memutus rantai pandemic ini dan semoga pandemic ini segera berakhir,” tutup Qosim. (wil)
• Risma Marah Mobil PCR Bantuan Tak Ada di Surabaya, BPBD Jatim: Ini untuk Provinsi Jawa Timur