TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Seorang jurnalis asal Desa Pademawu Barat, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, meninggal dunia, Kamis (12/6/2020) dini hari.
Jurnalis kelahiran Kota Surabaya itu meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan .
Ia merupakan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 setelah hasill rapid test-nya menunjukan reaktif.
• Klaster Covid-19 Terbesar di Sampang, Pasar Srimangunan dan Rongtengah Jadi Target Rapid Test Massal
• Tagihan Listrik Warga Malang Capai Rp 20 Juta, Bupati Sanusi Beri Reaksi: Itu Masalah Sendiri
• Berstatus PDP, Ibu Hamil ini Menolak Dirawat di RS, Meninggal saat Melahirkan di Dukun Beranak
Ketua Penanggulangan Covid-19 RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, dr Syaiful Hidayat mengatakan, pasien masuk rumah sakit pada Rabu (11/6/2020) pagi.
Namun setelah menjalani rawat inap dan isolasi tidak sampai 24 jam, pasien meninggal dunia.
Dua bulan belakangan ini, pasien membentuk paguyuban wartawan dengan wadah sebagai Ketua Perkumpulan Pewarta Pamekasan Makmur (PPM), yang beranggotakan 8 orang.
Istri pasien, M mengatatakan, suaminya selama ini dalam kondisi sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit pernyerta yang serius, kecuali asam urat.
Sebab, kata dia, suaminya dikenal menjaga kebugaran tubuh dan aktif olahraga.
Sebelum sakit, suaminya pergi belanja ke Pasar Kolpajung untuk mencari buah lemon dan jeruk.
• Ibu Hamil di Pamekasan Dinyatakan Positif Virus Corona, Sempat Lakukan Perjalanan dari Malaysia
• Panti Pijat di Kota Malang Mulai Beroperasi pada Masa Pandemi, Ada Satu Terapis yang Bersuhu Tinggi
Dua hari kemudian, suaminya mengalami sesak napas dan suhu tubuhnya tinggi disertai batuk,
Karena itu, suaminya memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Pademawu.
Namun, karena kondisinya kian parah, ia dirujuk ke RSUD Dr H Slamet Martodirdjo untuk menjalani pemeriksaan lanjutan sekaligus isolasi.
“Kemarin pagi masuk rumah sakit, namun tadi malam sudah meninggal dunia," kata dia.
"Saya tidak sempat ke rumah sakit, menjenguk jenazah suami, karena untuk proses pemakamannya menggunakan standart protokol kesehatan Covid-19," ungkap M.
Menurut dia, jenazah suaminya dikubur di pemakaman keluarga di Desa Pademawu Barat.
“Dari pagi tadi, banyak teman-teman suami saya menghubungi ponselnya dan kebetulan ponselnya saya yang pegang," katanya.
"Sehingga saya jawab jika suami saya benar-benar meninggal dunia,” tambah Mutmainnah.(sin)
• Wanita Tukang Pijat di Kota Batu Positif Virus Corona, Padahal sudah 3 Bulan Tak Terima Tamu