Berita Pamekasan

Nelayan Pamekasan Tewas dengan Mata Melotot di Atas Perahu, Awalnya Berniat Melaut Bareng 5 Temannya

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi - Nelayan Pamekasan Tewas dengan Mata Melotot di Atas Perahu, Awalnya Berniat Melaut Bareng 5 Temannya

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Nelayan asal Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, bernama Akrawi, ditemukan meninggal dunia, Jumat (12/6/2020) sekitar pukul 09.30 WIB.

Pria berusia 45 tahun itu ditemukan meninggal dunia di atas perahunya saat sedang melaut.

Kapolsek Pademawu Pamekasan, AKP Suryono menjelaskan, seperti biasa, korban pergi melaut bersama lima rekan kerjanya menggunakan perahu saat subuh.

Anggota Satpol PP Tewas dalam Kecelakaan di Mojokerto, Motor Honda Beat-nya Hantam Truk Kontainer

Jangan Coba-Coba Tak Pakai Masker di Gresik, Ada Hukuman yang Menanti Jika Ketahuan Langgar Aturan

Hari Pertama Kereta Api Jarak Jauh Kembali Beroperasi, Sejumlah Penumpang di Stasiun Jember Ditolak

Sesampainya di tengah laut, korban bersama lima rekan kerjanya itu langsung menebar jala ikan sebanyak enam kali.

Selepas jala ditebar, tiba-tiba Akrawi mengajak pulang ke lima rekan kerjanya lantaran mengeluh sakit dada.

Rekan-rekannya pun menyepakati untuk pulang dan menyudahi mencari ikan.

Tak sampai perahu menuju tepi laut, korban langsung terlentang di atas perahunya dengan keadaan mata melotot.

Waktu itu, rekan kerjanya sempat panik, sebab saat urat nadi korban dipegang, sudah tidak berdenyut lagi.

"Korban tadi langsung dibawa pulang ke rumah duka," kata AKP Suryono kepada TribunMadura.com.

Konten Video Youtuber Madura Telanjur Viral, si Pembuat Malah Terancam Dipenjara Karena Hal Fatal

"Kami tidak melebar masalah ini. Karena di satu perahu itu masih familian," sambung dia.

Selain itu AKP Suryono mengaku, tidak melakukan autopsi terhadap korban.

Pihaknya tidak ingin terlalu melebar terhadap musibah yang dialami korban.

Sebab, korban langsung dibawa pulang oleh keluarganya ke rumah duka dan sudah dikebumikan.

Ngakunya Jaga Kampung, 4 Pria Beda Usia di Surabaya ini Malah Terciduk Polisi saat Asyik Pesta Miras

Tradisi Unik Nelayan Pamekasan

Aktivitas Pelabuhan Ikan di Desa Branta Pesisir, Kabupaten Pamekasan, Madura, tampak sepi dari biasanya.

Para nelayan Desa Branta Pesisir menghentikan aktivitas melaut sejak dua hari lalu dalam rangka menyambut Ramadan 1441 Hijriah.

Kapal-kapal nelayan dalam berbagai ukuran terlihat bersandar di tepian pelabuhan dari sisi barat hingga ke sisi timur.

Para nelayan hanya tampak mengisi luangnya waktu mereka dengan memperbaiki pukatnya, dan mengecek kondisi mesin kapal mereka.

Seorang nelayan, Hamdi (40) mengatakan, berhentinya aktivitas melaut ini sesuai aturan adat laut yang diikuti turun-temurun para nelayan desa setempat.

kapal nelayan yang bersandar di Pelabuhan Branta Pesisir Pamekasan, Madura, Jumat (24/4/2020). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

“Tadi siang setelah Salat Jumat sudah ada yang kembali melaut," katanya kepada TribunMadura.com, Jumat (24/4/2020).

Menurutnya, aturan berhenti melaut hingga hari pertama puasa ini sudah menjadi tradisi nelayan setempat.

Mereka memilih berkumpul dengan keluarga menyambut datangnya Ramadan.

"Itu berlaku setiap tahun, baik menjelang Ramadan maupun Lebaran nanti,” jelasnya.

Shofi, warga setempat mengatakan, biasanya pada pekan pertama Ramadan, banyak kapal nelayan bersandar di tepian Pelabuhan Branta Pesisir dan berangkat melaut pada pekan kedua.

“Sejak tiga hari lalu, banyak nelayan sini yang sudah pulang melaut, dan dalam sepekan ini biasanya mereka berkumpul bersama keluarganya menjalankan ibadah puasa,” katanya.

Sementara itu, Rohemah (39) Pengepul Ikan di TPI Pelabuhan Branta Pesisir mengatakan, berhentinya aktivitas melaut nelayan tak berpengaruh banyak terhadap harga ikan.

Hal itu, kata dia disebabkan karena sejak dua hari lalu permintaan ikan di tingkat pedagang cenderung menurun.

Sebab, banyak masyarakat yang memilih membeli daging untuk kebutuhan lauknya, menyusul tradisi menyambut awal Ramadan yang biasa dilakoni setiap tahunnya.

Sedangkan, Bu Rofik pedagang ikan keliling mengatakan, stok ikan laut di pasaran mulai langka karena nelayan memilih libur di awal Ramadan.

“Sebentar lagi harga ikan pasti mengalami kenaikan, karena stoknya yang terbatas,” tutupnya.

Berita Terkini