Berita Pamekasan

Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran Pamekasan, Cuma Bayar Rp 10 Ribu Bisa Makan Jeruk Sepuasnya

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran, Kabupaten Pamekasan, Madura, Minggu (12/7/2020)

Laporan Wartawan TribunNews.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Warga Madura, khususnya Kabupaten Pamekasan, kini tak perlu jauh-jauh lagi pergi ke Kabupaten Malang untuk dapat merasakan serunya memetik buah jeruk langsung dari pohonnya.

Sebab, di Desa Samiran, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, kini terdapat Agrowisata Petik Jeruk.

Ada empat kebun jeruk yang tersebar di Dusun Kalimati, Desa Samiran ini.

Nikmatnya Pasta Madura Duzzel, Pasta Unik Warna Hitam yang Terinspirasi dari Kuliner Madura

Nikmatnya Bakso Lobster di Bakso De Stadion Kota Batu, Kuliner Murah Cuma Rp 30 Ribu Per Porsi

Rekomendasi Kuliner di Sekitar Stadion Gelora Delta, Jadi Teman Nonton Final Piala Gubernur Jatim

Jumlah pohonnya mencapai ratusan dengan buah yang sangat lebat.

Pengelola Agrowisata Kebun Jeruk Desa Samiran, Ani mengatakan, setiap hari Minggu atau hari libur panjang, kebun jeruk miliknya selalu ramai didatangi pengunjung.

Pengunjung yang datang kata dia masih berasal dari empat kabupaten di Madura, yaitu Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan.

Menurut Ani, yang membuat pengunjung tertarik untuk datang ke wisata kebun jeruk miliknya ini saat melakukan swafoto dengan buah jeruk yang lebat dan berwarna kuning.

"Kalau hari-hari biasanya yang datang hanya puluhan pengunjung saja," kata Ani kepada TribunMadura.com saat ditemui di kebun jeruknya, Minggu (12/7/2020).

Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran, Kabupaten Pamekasan, Madura, Minggu (12/7/2020). (TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN)

Download Drama Korea Its Okay to Not Be Okay Sub Indo Episode 1 - 7, Bisa Nonton Streaming Juga

Download Drakor Backstreet Rookie Sub Indonesia Episode 1 - 8, Bisa Nonton Streaming Pakai HP

Ani menceritakan, kisaran delapan tahun dirinya merawat ratusan pohon jeruk ini.

Awalnya, dia berniat menanam ratusan pohon jeruk itu untuk kebutuhan berdagang saja di pasar.

Namun, semakin lebatnya buah jeruk yang tumbuh setiap tahunnya, ia bersama warga setempat berinisiatif untuk menjadikan kebun jeruk miliknya tersebut menjadi Agrowisata Petik Jeruk.

"Pertamanya tidak dikelola untuk wisata, hanya untuk keperluan dijual berdagang di pasar. Namun dua tahun terakhir ini kami berinisiasi untuk dijadikan Agrowisata," ujarnya.

Bagi pengunjung yang ingin merasakan memetik buah jeruk di Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran ini cukup membayar karcis masuk sebesar Rp 10 ribu saja untuk orang dewasa, dan Rp 5 ribu untuk anak-anak.

Dengan membayar uang sejumlah itu, pengunjung sudah bisa merasakan serunya memetik buah jeruk dari pohonnya dan makan sepuasnya di kebun jeruk.

"Kalau misal pengunjung ingin membawa pulang jeruknya, ya kami timbang. Per kilo itu cukup membayar seharga Rp 10 - 15 ribu. Bergantung banyaknya jeruk," urainya.

Pohon jeruk yang ditanam Ani ini, berjenis jeruk keprok siam madu.

Kata dia, masa panen jeruk yang bisa dipetik oleh pengunjung, biasanya pada bulan Juni, Juli hingga Agustus.

Dalam setahun, diakui Ani, hanya bisa panen satu kali.

“Kalau musim sedang bagus dan perawatan maksimal bisa panen dua kali dalam setahunnya, biasanya akhir tahun ini juga panen,” ungkapnya.

Setiap hari, Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran ini buka pukul 08.00 - 16.00 WIB

Pengunjung Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran, Fathiyatu mengaku, jauh-jauh datang dari Kabupaten Sumenep karena penasaran ingin merasakan serunya petik buah jeruk langsung dari pohonnya.

Dia datang ke kebun jeruk ini bersama keluarganya untuk melepas penat setelah lama tidak liburan sejak adanya wabah Covid-19.

Perempuan yang akrab disapa Fathiya itu mengaku senang berwisata di Agrowisata Petik Jeruk Desa Samiran ini.

Sebab, kata dia selain tiket masuknya murah, buah jeruknya juga sangat manis.

"Kalau penilaian saya tempat wisata ini sangat bagus untuk terus dikembangkan," ucap dia.

"Jadi biar gak jauh-jauh ke Malang kalau mau merasakan metik jeruk dari pohonnya langsung, ya cukup ke sini," katanya.

Berita Terkini