Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Sitilah Ningsih (29), warga Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, dinyatakan terkonfirmasi positif virus corona oleh Humas Satgas Covid-19.
Namun, wanita berkacamata ini mengaku jika tidak merasa sakit apapun.
Ia mengaku tidak merasakan ada perubahan kondisi kesehatan pada tubuhnya.
• Penularan Virus Corona dari Klaster Keluarga Tinggi, Pasien Covid-19 Diajak Isolasi ke Shelter
• Warga Kota Madiun Positif Virus Corona, Diduga Tertular setelah Kerabat Datang dan Menginap di Rumah
• Satu Keluarga di Kota Blitar Positif Virus Corona, Warga Jalan Waru Lakukan Karantina Mandiri
Sitilah Ningsih pun tetap beraktivitas di rumahnya, setelah diminta untuk istirahat sementara dari tempat kerjanya.
Merasa penasaran dengan pengumuman yang disampaikan melalui telepon, Sitilah Ningsih melakukan swab test mandiri ke salah satu rumah sakit di Surabaya.
"Ya Alhamdulillah, ternyata hasilnya negatif Covid-19," kata Sitilah Ningsih, Senin (13/7/2020).
Dalam dokumen yang diperlihatkan ini tertulis, Sitilah Ningsih menjalani pemeriksaan swab test di ruang Emergency Service Unit dan terbit tanggal 8 Juli 2020 pukul 17.40 WIB.
Dalam salah satu kolom itu, pemeriksaan Biomolecular (PCR), Covid-19 mandiri, dengan hasil 'Negatif (swab 1)'.
Sejak diumumkan terkonfirmasi Covid-19, nama baiknya selama ini merasa dikucilkan.
• Pulang Takziah ke Rumah Saudara, Pasangan Suami Istri di Kota Madiun Terkonfirmasi Positif Covid-19
Saat ini baik dirinya maupun keluarga besarnya berharap, namanya segera pulih kembali.
"Saya mohon maaf pada warga yang merasa tidak nyaman selama ini. Namun, yang perlu difahami semua bahwa saya tidak sakit dan negatif dari virus corona," katanya.
Dikonfirmasi Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya mengatakan bahwa pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan dinyatakan benar-benar sembuh setelah dua kali berturut-turut hasil swab test-nya negatif.
"Dua kali berturut-turut harus negatif, dalam ketentuannya begitu," kata Ferdiansyah Tetrajaya.
Ditanya soal Sitilah Ningsih, pihaknya mengakui jika yang bersangkutan menolak untuk dirawat oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep, sehingga segala pembiayaan yang timbul dilakukan mandiri.
"Dia kan tidak mau kita tangani, kalau kita yang menanganinya ya kita yang menanggung (pembiayaan)," katanya.
Sehingga kata dia, status yang bersangkutan tetap dalam tanggung jawab perusahaan atau tempat kerjanya.
"Dari awal memang dari perusahaannya (tempat kerjanya)," tambahnya.
Sekedar diketahui sebelumnya, awalnya Sitilah Ningsih menjalani rapid test di tempat kerjanya 4 Juni 2020 dan saat itu juga langsung diminta untuk istirahat di rumah.
Ia mengira bahwa dirinya reaktif dari hasil rapid test tersebut.
Tak cukup disitu, Sitilah Ningsih kembali menjalani rapid test di Puskesmas Batang-Batang setelah 13 hari kemudian dari rapid test pertama.
Kemudian pada tanggal 17 Juni 2020 hasilnya dinyatakan non reaktif.
Pada tanggal 25 Juni 2020, Sitilah Ningsih menjalani swab test di tempat kerjanya.
Hasilnya, ternyata tanggal 1 Juli 2020 dikabarkan positif Covid-19 dan tanggal 3 Juli 2020 Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep hendak menjemputnya.
Namun, Sitilah Ningsih tidak diketahui keberadaannya.
Tapi Humas Satgas Covid-19 sempat mengumumkan positif Covid-19 dan telah menjalani isolasi di RSUD dr. H. Moh. Anwar.
"Data yang kami terima dari rumah sakit itu sudah isolasi," kata Humas Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya, Senin (6/7/2020).
Tanggal 4 Juni 2020
Rapid test di Tempat Kerjanya (reaktif)
Tanggal 17 Juni 2020
Rapid test di Puskesmas (non reaktif)
Tanggal 25 Juni 2020
Swab test di tempat kerjanya
Tanggal 1 Juli 2020
Dikabari positif Covid-19
Tanggal 3 Juli 2020
Tim Satgas Covid-19 Sumenep hendak menjemput Ningsih
Tanggal 6 Juli 2020
Warga menolak dilakukan tracing
Tanggal 8 Juli 2020
Swab test mandiri ke Surabaya hasilnya Negatif Covid-19.
Pada Senin (6/7/2020) geger dan viral jika Warga Dusun Dandang Biring, Desa Kolpo, Kecamatan Batang-Batang kompak menolak kedatangan petugas Satgas Covid-19 Sumenep yang hendak melakukan tracing pada orang yang kontak erat.
Namun, rombongan petugas dari Kecamatan Batang-Batang, Sumenep yang melibatkan petugas kesehatan dan unsur Forkopimka pulang tanpa hasil atau nihil.