TRIBUNMADURA.COM - Pasukan khusus di berbagai negara selalu dilengkapi dengan kemampuan di atas rata-rata pasukan lainnya.
Bahkan pasukan khusus itu berani mati demi menjalankan misinya.
Memiliki misi yang rahasia hingga musuh kewalahan dan tumbang adalah tugas utamanya.
Ternyata selain beberapa negara di dunia memiliki pasukan khusus, Indonesia juga punya pasukan khusus yang melegenda.
• Pekerja Luar Kota Surabaya Wajib Kantong Surat Bebas Covid-19, Ada Pengecualian Bagi Kategori ini
• Anak Perempuan 9 Tahun di Kota Blitar Positif Virus Corona, Tak Punya Keluhan Sakit Mirip Covid-19
• Terbaru, Harga iPhone di Pertengahan Bulan Juli 2020, Mulai iPhone 8, iPhone 11 Hingga iPhone SE
Mampu berbicara minimal dua, ada yang sampai lima bahasa, pasukan khusus selalu beraksi penuh rahasia dan memiliki dampak politis yang besar.
Karena kerahasiaan misi yang diembannya, timbul kesan pasukan khusus bergerak bagai bayangan.
Dan cerita komplet operasi yang dijalankan serta wajah anggota pasukan khusus jarang muncul di media massa.
Itulah yang menyebabkan bumbu-bumbu cerita tumbuh subur di sekeliling mereka.
Simak daftar pasukan khusus berikut ini.
5. Green Baret
Pasukan khusus AD Amerika Serikat ini dirancang dan dibentuk pada 1940-an.
Gagasannya berasal dari PD II.
Waktu itu pasukan Sekutu mengalami kekalahan di Eropa dan Filipina.
Tapi ada beberapa kelompok yang masih bertahan di sejumlah kantung di daerah musuh.
Pasukan-pasukan itu kemu-dian dimanfaatkan AD AS dan AD Inggris untuk menggedor pertahanan musuh.
Dari kelompok itulah muncul A Team.
Terdiri dari 12 orang, kelompok ini memang punya reputasi hebat.
Mereka, misalnya, bisa melatih, memimpin dan mempersenjatai 1.500 pasukan dalam waktu singkat.
Padahal sukarelawan itu, yang biasanya diambil dari penduduk setempat, sebelumnya sama sekali buta tentang kemiliteran dan tak mengerti bahasa Inggris.
A Team kemudian jadi cikal bakal US Army Special Force adalah nama resmi pasukan ini.
Lebih populer dengan sebutan Green Beret, yang diambil dari warna topi yang dipakainya.
Ada tiga macam misi yang dijalankannya.
Yakni UW (Unconventional Warfare), FID (Foreign Internal Defense), STRAT RECON (Strategy Reconnaissance), dan STRIKE MISSION.
UW, adalah misi melatih penduduk setempat untuk melawan penguasa.
Sebaliknya pada FID, mereka meningkatkan mutu pasukan pemerintah untuk menghadapi gerilyawan pemberontak.
Misi ketiga bertujuan mengumpulkan informasi tentang musuh.
Pencarian ini dilakukan langsung di garis pertahanan musuh.
Strike Mission, adalah penyerangan ke titik-titik penting pertahanan musuh.
• Suka Makan Kuaci? Cemilan Satu ini Ternyata Punya Banyak Manfaat untuk Kulit Hingga Jantung
• Handoko Ngaku TNI Karena Enggan Bayar Nasi di Angkringan, Ternyata Gadungan, Terungkap Kejahatannya
4. Legiun Asing
Barangkali inilah pasukan yang paling banyak diselimuti mitos dan cerita romantis.
Pada awal 'karir-'nya, pasukan elit milik Perancis ini betul-betul berantakan.
Anggotanya banyak yang berlaku seenaknya yang sering menyebabkan pertikaian antar kelompok.
Meski begitu, di medan tempur, mereka tak mengenal kata menyerah.
Pasukan yang terjun di dua Perang Dunia ini lebih memilih mati ketimbang ditawan musuh.
Pada PD I, misalnya, mereka kehilangan115 perwira dan 5.172 anggotanya.
Sayangnya pada PD II, mereka malah baku hantam sendiri, terutama di Suriah.
Tapi pertempuran yang paling banyak memakan korban terjadi di Dien Bien Phu, Vietnam, 8 Mei 1958. Tak kurang dari tujuh batalion Legiun Asing tewas.
Toh sekeluar dari Vietnam, mereka langsung diterjunkan ke Algeria.
Kemudian Chad, Somali, Zaire, Djibouti, dan Malagasi.
Selain aktif di Afrika sejak 1963, Legiun Asing juga mengambil bagian di beberapa negara Pasifik dan Amerika Tengah.
Berbeda dengan Green Beret, Legiun Asing memang cuma mengenal satu tugas, yakni bertempur.
Terdiri dari enam resi-men, Legiun Asing kini terorganisasi baik.
Setiap resimen mempunyai 10 bagian, yang mempunyai tugas yang berbeda.
Misalnya, pasukan pengintai, mortir, senjata ringan dan Iain-Iain.
Markasnya tak terbatas di Perancis saja.
Tapi juga ada di Guyana Perancis, Mururoa, Tahiti, Arue di Pasifik dan Mayotte di Lautan India.
3. Pasukan Gurkha
Pada 1813, pasukan Inggris yang berada di India bertempur melawan Gurkha, suku bangsa yang hidup di perbukitan Nepal.
Inilah kemenangan yang paling sulit diraih pasukan Inggris yang memaksa mereka angkat topi dengan semangat juang orang-orang Gurkha.
Sebaliknya, orang-orang gunung itu menaruh hormat terhadap keahlian tempur pasukan Inggris.
Rasa saling menghormati itu menjadi benih lahirnya pasukan Gurkha yang dibentuk dua tahun kemudian, 1815.
Satu abad lebih pasukan Gurkha menjadi bagian AD Inggris.
Tapi ketika Inggris meninggalkan India, sebagian dipecah ke AD India.
Sedangkan yang tetap di bawah AD Inggris dipindah ke Malaysia.
Di Malaysia ketangguhan pasukan Gurkha makin terbukti.
Mereka memainkan peranan penting dalam mematahkan gerilyawan komunis.
Pada 1967, mereka meninggalkan Malaysia dan bermarkas di Hong Kong.
Nama pasukan Gurkha melejit kembali pada Perang Malvinas.
Mereka mendarat pada awal Juni 1982.
Selama seminggu mereka berpatroli di sekitar pulau untuk mencari pasukan Argentina.
Pada 8 Juni, mereka mendatangi Port Stanley, yang dikuasai tentara Argentina.
Tapi pertempuran hebat tak terjadi.
Tentara Argentina amat terkejut ketika mengetahui mereka berhadapan dengan pasukan Gurkha yang legendaris itu.
Tanpa pikir panjang, mereka lari menyelamatkan diri.
2. Spetsnaz
Bisa dibilang, inilah pasukan khusus terbesar di dunia. Dibentuk pada awal 1950-an, Spetsnaz memiliki 27 sampai 30 ribu anggota.
Berbeda dengan pasukan elit lainnya, Spetsnaz berada di bawah Departemen Pertahanan dan badan intelejen Soviet (kini Rusia).
Begitu pula dengan tugasnya. Spetnsnaz lebih banyak melakukan operasi rahasia.
Misalnya, mereka memainkan peran penting dalam pembunuhan Hafizullah Amin sewaktu istana kepresidenan diserang serta pendudukan bandara Kabul, Desember 1979.
Proses terbentuknya pasukan khusus Rusia ini memang berbeda dengan pasukan khusus lainnya.
Mereka berakar dari kemiliteran dan keamanan nasional.
Pada bagian kemiliteran itu pun anggota Spetsnaz terbagi dari satuan intelejen dan tempur.
Hingga tak heran kalau kiprahnya banyak yang berkaitan dengan keamanan dalam negeri.
Nama Spetsnaz melambung karena jumlahnya yang besar dan minimnya informasi mengenai mereka. Hingga kemampuannya sukar ditebak.
Apalagi dikabarkan Spetsnaz memiliki satuan VIP, yang tugasnya membunuh tokoh-tokoh politik dan militer musuh.
1. Barisan Berani Mati
Saat Jepang mulai menguasai Indonesia dengan penuh, mereka membentuk satuan semimiliter bernama Jibakutai.
Pasukan ini dilatih untuk membantu pasukan Jepang jika ada serangan dari sekutu.
Jibakutai disebut-sebut sebagai kamikaze rasa Indonesia yang anggotanya terdiri dari warga Jepang dan warga lokal Indonesia sendiri.
Setelah Jepang menyerah kepada sekutu, Jibakutai berubah menjadi Barisan Berani Mati dan melawan sekutu yang masuk Indonesia.
Banyak dari pasukan ini mempersenjatai tubuhnya dengan bom lalu berlari dan meledakkan diri di kerumunan tentara musuh.
Ada juga yang meledakkan diri di dekat kendaraan tempur agar tidak bisa digunakan lagi. (Win/Majalah Hai)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online