Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Generasi Muda Nahdlatul Ulama Madura menganugerahi Achmad Fauzi songkok nasional bertuliskan Nahdlatul Ulama.
Penganugerahan itu diberikan kepada Achmad Fauzi saat acara silaturahim bersama sejumlah kiai dan tokoh masyarakat di Pondok Pesantren Nurul Hikmah Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jumat (24/7/2020).
Dalam kesempatan ini, disaksikan oleh sejumlah kiai, songkok yang sedang tren di kalangan kaum muda nahdiyin saat dipakaikan langsung Ketua GMNU, K. Abd. Hamid Muntaha kepada Achmad Fauzi (Wabup Sumenep).
• Pasien Positif Virus Corona Covid-19 di Madiun Meninggal Dunia, Jenazah Dimakamkan di Surabaya
• Malam Jumat, Enam Remaja ini Dihukum Bersihkan Makam Leluhur, Ketahuan Pesta Miras saat Jam Malam
• Lapak Hewan Kurban Unik di Surabaya, Ada SPG yang Siap Bantu Pembeli Pilih Ternak untuk Idul Adha
Achmad Fauzi yang punya style santri ini langsung menunduk saat Ra Hamid, sapaan akrabnya memakaikan songkok NU tersebut.
Pemakaian songkok itu cukup beralasan, selain Achmad Fauzi dekat dengan para kiai, ulamak dan berdarah NU.
Pria yang saat ini jadi orang nomor dua di Kota Keris ini pernah aktif di GP Ansor di Jakarta dan ditambah DNA Achmad Fauzi dari sang ayah, Slamet Wongso.
Slamet Wongso merupakan salah satu penggerak GP Ansor Sumenep pada masanya.
Selain itu, juga pernah menjadi anggota DPRD dari NU. Saat itu, Slamet Wongso berangkat dari PPP.
Ia juga sahabat karib KH Noer Sidqi Idris atau biasa dikenal kiai Shadaqah (kakak dari Pengasuh Ponpes Annuqayah KH. Abd. Muqsith Idris).
• Bea Cukai Madura Edukasi Tentang Cukai ke Pesantren, Ajak Santri Perangi Peredaran Rokok Ilegal
• Ruang Isolasi Pasien Covid-19 di RSUD Mardi Waluyo Blitar Penuh, Pembentukan Safe House Dikaji
"Bapak Fauzi itu sosok yang lugas, apa adanya, bermuka rakyat, style santri, transparan dan cocok untuk Sumenep 5 tahun ke depan," tutur Ra Hamid.
Ra Hamid berharap, semoga Achmad Fauzi mampu mengemban amanah dengan baik untuk Sumenep semakin terdepan dan berdaya saing.
"Paling penting, Pak Fauzi, lanjutnya, tetap sederhana dan tak sombong. Semoga dengan gaya kepemimpinannya, Sumenep bertambah maju, bersaing dan terdepan," imbuhnya.
Achmad Fauzi mengaku bangga atas kepercayaan GMNU menganugerahi songkok NU.
Ketua DPC PDI Perjuangan itu akan selalu memakai dan menjaga songkok ini dengan baik. Menurutnya, songkok ini istimewa.
"Saya bangga dengan dapat songkok ini. Akan saya pakai dan jaga songkok ini," kata Achmad Fauzi.
"Sebab songkok ini sangat istimewa. Terima kasih kepada GMNU, terutama Ra Hamid," sambung dia.
Achmad Fauzi mengaku akan selalu ingat pesan para kiai untuk dirinya.
Salah satunya agar tetap mempertahankan gaya kepemimpinan merakyat dan sederhana. Termasuk tak boleh pandang bulu dalam melayani rakyat.
Bahkan suami Nia Kurnia itu berharap agar para kiai tak canggung menegur dan selalu menasihati dirinya jika khilaf.
"Bagi saya, kiai dan ulama itu ibarat obor penerang umat, terutama bagi pemimpin," kata dia.
"Agar pemimpin tidak lalim dalam mengemban amanah yang diemban di pundaknya. Jangan canggung menegur saya," ucapnya.
Bacabup Sumenep pada Pilkada Sumenep 2020 yang diusung PDI Perjuangan, PAN dan Gerindra ini menambahkan, amanah dan kekuasaan butuh nasihat-nasihat dari para kiai dan ulamak.
"Amanah, kekuasaan, dan tanggung jawab yang begitu besar yang dipikul seorang pemimpin membutuhkan nasihat yang makruf dari para kiai dan ulama," katanya.