TRIBUNMADURA.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra FX Arief Poyuono merespon hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang menunjukkan sebagian besar publik meyakini jika Prabowo Subianto akan tetap kalah jika kembali mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Menurutnya, masih terlalu pagi untuk mengukur elektabilitas tokoh-tokoh yang punya pontensi maju sebagai calon presiden.
Namun, Arief Poyuono meyakini nama Ketua Umum Partai Gerindra itu akan menguat menjelang Pilpres 2024.
"Saya yakin mendekati 1,5 tahun jelang Pilpres nama Prabowo akan menguat dan tingkat keterpilihan akan jauh meninggalkan tokoh-tokoh lainnya," kata Arief Poyuono kepada wartawan, Kamis (23/7/2020).
• Update Corona di Jatim 23 Juli 2020: Tambah 665, Pasien Sembuh dari Covid-19 Kini 11.125 Orang
• Nama Prabowo Diyakini Menguat 1,5 Tahun Jelang Pilpres, Arief Poyuono:Tergantung Penanganan Covid-19
• Pemkot Surabaya Gelar Razia Jam Malam, Dua Tempat Karaoke Nekat Buka saat Pandemi dan Ditutup Paksa
Namun, Arief Poyuono menilai hal itu bergantung pada keberhasilan pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dan dampanya terhadap perekonomian.
Sebab, ancaman resesi ekonomi itu nyata di tengah ketidakpastian perekonomian global.
"Tetapi ada syaratnya yaitu yang paling penting semua tokoh yang disurvei IPO sekarang ini bergantung pada keberhasilan pemerintah Joko Widodo dalam menanggulangi covid 19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia, sebab jika Indonesia terkena resesi ekonomi maka akan lama recovery-nya terutama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen lagi," ucap Arief Poyuono.
"Karena itu nama-nama tokoh yang masuk dalam radar survei yang saat ini di pemerintahan Joko Widodo harus benar-benar kerja keras dan serius mendukung dan membantu Pak Joko Widodo dalam menanggulangi covid dan penyelamatan ekonomi nasional sesuai bidangnya masing-masing," imbuhnya.
Sebelumnya, Indonesia Political Opinion (IPO) mempublikasikan hasil survei terkait potensi tokoh yang akan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hasilnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memuncaki keterpilihan sebesar 16,3 persen, di susul Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 12,7 persen, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,5 persen.
Meskipun demikian, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengatakan, sebagian besar publik justru meyakini jika Prabowo akan tetap kalah jika kembali mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
"Sebanyak 26,3 persen responden sangat yakin Prabowo kembali kalah, dan 42,8 persen ragu-ragu. Data ini menggambarkan jika mereka yang memilih Prabowo saat survei memiliki keyakinan pilihannya akan tetap kalah," kata Dedi dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Dedi menjelaskan, jika persentase keyakinan responden atas kalahnya Prabowo bisa mempengaruhi pilihan di saat Pilpres benar-benar dilakukan.
• Sidang Gugatan Perdata Terhadap Kades Longos Sumenep, Tergugat Diminta Ganti Rugi Miliaran Rupiah
• Ramalan Zodiak Cinta Jumat 24 Juli 2020, Aries Jomblo Jangan Bermuram Durja, Pisces Lunakkan Sikapmu
• Ramalan Zodiak Jumat 24 Juli 2020 Taurus Kreatif, Scorpio Seperti Balon yang Bisa Meledak Kapan Saja
"Mereka yang saat ini masih memilih Prabowo sementara ragu atau bahkan yakin akan kalah, punya potensi mengurungkan pilihan pada Prabowo, hal ini bisa saja karena ada kejenuhan pemilih," papar Dedi.
Sementara itu, nama lain yang turut mendapat perhatian publik secara berturut yaitu Sandiaga Uno 8, 8 persen, Ridwan Kamil 6,0 persen, AHY 5,7 persen.