Virus Corona di Malang

Pemerintah Kota Malang akan Bentuk Tim Satgas Recovery Ekonomi untuk Stabilkan Perekonomian

Penulis: Mohammad Rifky Edgar
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rapat koordinasi Pemerintah Kota Malang bersama dengan Bank Indonesia (BI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), UMKM dan PHRI di Balaikota Malang, Senin (27/7/2020).

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Wali Kota Malang, Sutiaji berencana akan membentuk tim satgas recovery ekonomi untuk membuat perekonomian di Kota Malang stabil.

Pembentukan tim satgas tersebut dilakukan usai pemerintah pusat membentuk tim satgas pemulihan ekonomi nasional virus corona.

Hal tersebut merupakan hasil rapat koordinasi Sutiaji bersama dengan Bank Indonesia (BI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), UMKM dan PHRI di Balaikota Malang, Senin (27/7/2020).

DETIK-DETIK Pria di Madiun Mendadak Meninggal Saat Gowes Sendirian, Saksi Mata: Gemetar dan Jatuh

UPDATE CORONA di Ponorogo Senin 27 Juli 2020, 8 Pasien Sembuh, 1 Santri Gontor Positif Covid-19

Mahasiswa Gelar Unjuk Rasa, Tuntut Pemberhentian Tambang Pasir Ilegal di Sungai Brantas Tulungagung

"Kami akan membentuk tim satgas recovery ekonomi agar ekonomi kita stabil. Kita lihat resotorisasinya dulu, apakah sudah efektif atau belum," ucapnya.

Sutiaji menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi nasional saat ini diperkirakan masih diangka 2 persen.

Oleh karenanya, melalui tim satgas recovery ekonomi tersebut pihaknya akan melihat, sektor-sektor mana saja yang perlu dibantu untuk menaikkan perekonomian di Kota Malang.

"Melalui tim itu nanti kita analisa, sektor mana saja yang perlu dibantu. Nanti akan kita lihat," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Malang, Azka Subhan menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi di Kota Malang saat ini masih belum stabil.

Pasalnya, perekonomian di Kota Malang banyak mengandalkan dari sektor jasa, seperti di bidang pariwisata dan pendidikan.

Hal tersebut sedikit berbeda dari Kota Batu dan Kabupaten Malang yang masih banyak memiliki lahan pertanian.

"Saya rasa Kota Malang ini cukup berat. Karena sektor jasa itu meliputi hotel, travel dan lain sebagainya. Dan semuanya itu terkena dampak pandemi Covid-19," ucapnya.

Akal Licik Kakak Beradik Kompak Mencuri di Tuban, Sasar Empat Motor yang Terparkir Tanpa Pengawasan

Bhabinkamtibmas Polsek Galis Pamekasan Salurkan Bantuan Beras Tahap II ke Warga Terdampak Covid-19

Pelatihan Kerja Tetap Berjalan Meski Gedung BLK Sampang Disulap Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Azka menambahkan, bahwa pihaknya juga belum bisa mengukur pertumbuhan ekonomi di Kota Malang di saat pandemi Covid-19.

Dikarenakan, pihaknya juga belum bisa mengetahui dengan pasti, kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

"Kita harus tau dulu titik berkahirnya pandemi ini kapan. Jadi kami belum tahu. Kalau dulu kan September. Tapi kasus Covid-19 di Kota Malang beberapa hari ini terus naik, jadi kita harus tahu gambarannya dulu," jelasnya.

Oleh karenanya, pembentukan tim satgas recovery ekonomi tersebut disampaikan oleh Azka ialah untuk membuka koridor ekonomi di Kota Malang.

Yang diharapkan bisa membantu percepatan pertumbuhan ekonomi di Kota Malang meskipun harus dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Seperti kafe, tempat perbelanjaan, pasar, hotel itu yang harus dibuka dan dikuatkan. Dan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 700 Triliun. Itu cukup besar untuk kesehatan, ekonomi, UMKM dan sektor-sektor lain," tandasnya.

Berita Terkini