TRIBUNMADURA.COM, PONOROGO - Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, akan dilakukan tracing dan testing kepada seluruh staf Puskesmas Wringinanom, Kecamatan Sambit, Kabupaten Ponorogo.
Hal itu dilakukan setelah tiga orang staf Puskemas Wringinanom terkonformasi positif virus corona Covid-19.
"Ketiga pasien tersebut adalah staf Puskesmas Wringinanom, termasuk juga pasien nomor 199," kata Ipong Muchlissoni, Minggu (9/8/2020).
• UPDATE Corona di Ponorogo 9 Agustus 2020: Ada 9 Kasus Baru Covid-19, 3 di Antaranya Staf Puskesmas
• BREAKING NEWS - Mayat Misterius Ditemukan Warga di Tepi Pantai Pandanwangi Lumajang
• Program Gusam Siswa Berjalan, Guru SD di Lumajang Diduga Terpapar Virus Corona: Punya Gejala Serupa
"Dengan demikian ada 4 orang staf Puskesmas Wringinanom yang dinyatakan positif Covid-19," sambung dia.
Ipong Muchlissoni menuturkan, pelayanan Puskesmas Wringinanom akan ditutup untuk sementara waktu.
Sebagian besar staf Puskesmas Wringinanom, kata dia, harus melakukan isolasi.
"Untuk sementara pelayanan Puskesmas Wringinanom akan ditutup karena sebagian besar stafnya harus melakukan isolasi mandiri," lanjutnya.
Dengan hasil itu, total ada empat staf Puskemas Wringinanom yang terkonformasi positif virus corona Covid-19.
Sebelumnya, pasien positif virus corona Covid-19 nomor 199 di Kabupaten Ponorogo merupakan staf Puskemas Wringinanom.
• Suasana Mencekam di Puskesmas Tanjung Bumi Bangkalan, Teriakan Petugas Medis hingga Lumuran Darah
• Aktivitas Terakhir Terduga Teroris Sebelum Ditangkap Densus 88 di Malang, Saksi: Ada Sebuah Kardus
Tambahan kasus baru
Per Minggu (9/8/2020), ada 9 tambahan kasus positif virus corona Covid-19 di Kabupaten Ponorogo.
Dari 9 kasus baru itu virus corona Covid-19 di Kabupaten Ponorogo, 3 di antaranya adalah staf Puskemas Wringinanom, Kecamatan Sambit.
Dua di antara staf Puskemas Wringinanom itu adalah perempuan berusia 50 tahun dan 53 tahun, sedangkan satu pasien lagi adalah laki-laki berusia 29 tahun.
Lalu, enam tambahan pasien Covid-19 lainnya adalah seorang perempuan berusia 58 tahun yang berdomisili di Kecamatan Babadan.
Pasien tersebut pada tanggal 1 Agustus 2020 datang ke klinik swasta dengan keluhan mual dan batuk.
"Hasil pemeriksaan Rontgen mengarah ke COVID19 dan dirujuk untuk pengambilan swab ke RS," kata Ipong Muchlissoni.
Menurut pasien tersebut dalam 2 minggu terakhir ia tidak melakukan bepergian atau kedatangan tamu dari luar kota.
"Saat ini masih dilakukan tracing terhadap pasien tersebut," sambung dia.
Satu pasien lagi merupakan seorang perempuan berusia 25 tahun asal desa Jimbe, Kecamatan Jenangan.
Terdeteksinya pasien ini adalah berawal dari hasil rapid test reaktif saat akan pergi ke Balikpapan.
"Dilakukan pengambilan swab dan didapat hasil PCR positif," kata Ipong.
Pasien tersebut, menurut keterangan tidak bepergian keluar kota dalam 2 pekan terakhir.
Pasien keenam merupakan laki-laki berusia 25 tahun asal desa Winong, Kecamatan Jetis.
"Pasien ini bekerja di Ponorogo. Lalu pada nulan Maret lalu ke Tuban dan pada tanggal 14 Juni pulang ke Ponorogo," kata Ipong.
"Pada tanggal 3 agustus dilakukan Rapid massal di tempat kerjanya dan didapatkan hasil reaktif. Lanjut pengambilan Swab dan hari ini didapatkan hasil positif," lanjutnya.
Pasien ke tujuh adalah seorang laki-laki berusia 40 tahun asal Desa Krebet, Kecamatan Jambon yang pernah kontak erat dengan pasien nomor 185.
Pasien kedelapan adalah seorang laki-laki berusia 61 tahun asal kelurahan Tambakbayan, kecamatan Ponorogo.
"Pasien ini bekerja di Tulungagung, dan salah satu teman kantornya terkonfirmasi positif COVID19," jelas Ipong.
Pasien tersebut tiba dari Tulungagung tanggal 29 Juli 2020 dan pada tanggal 31 Juli 2020 setelah jumatan di masjid pasien dibawa ke RS dengan keluhan sesak.
"Pasien ini memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM (diabetes mellitus)," lanjutnya.
Pasien terakhir adalah seorang perempuan berusia 14 tahun asal desa Ngabar, Kecamatan Siman.
"Riwayat datang dari Jakarta tanggal 3 Agustus dan melakukan pemeriksaan PCR atas permintaan sendiri. Hari ini didapatkan hasil PCR positif," jelas Ipong.
Selain tambahan kasus positif, Ipong juga mengumumkan tambahan 2 pasien yang sembuh atau terkonversi negatif.
"2 orang pasien yang dinyatakan sembuh yaitu pasien nomor 192 asal Ronowijayan dan nomor 199 asal Sambit," katanya.
Dengan tambahan ini, tercatat ada 219 kasus Covid-19 di Ponorogo.
179 diantaranya terkonversi negatif atau sembuh, 5 pasien meninggal dunia, dan 35 pasien sedang isolasi.
Tak lupa Ipong mengingatkan bahwa Pandemi Covid-19 masih berlangsung.
"Kapan berakhirnya pandemi ini sangat tergantung pada diri kita, yaitu ketika kita semua bisa disiplin pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan," lanjut politisi NasDem ini.
Ipong juga memberikan semangat kepada seluruh tenaga kesehatan baik di Puskesmas, Rumah Sakit, Dinas Kesehatan maupun seluruh fasilitas kesehatan yang lain.
"Jaga kondisi, perhatikan betul Alat Pelindung Diri baik saat melayani pasien, tracing ataupun kegiatan lain yang beresiko tertular dalam rangka penanganan COVID19 ini," ujarnya.