Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG – Di tengah pandemi Covid-19 ini, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kabupaten Sampang akan melakukan uji coba terbatas pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan SMA/SMK/SLB dimulai pada 18 Agustus 2020 mendatang.
Ada tiga lembaga sekolah yang ditunjuk untuk menggelar tahap uji coba awal tersebut dengan pertimbangan sarana dan prasarana yang dimiliki.
Tiga sekolah tersebut terdiri dari, SMA Negeri 1 Torjun, SMA Negeri 1 Ketapang, dan SMK Negeri 1 Tambelangan.
Hal tersebut berdasarkan Surat Edaran (SE) dari Gubernur Provinsi Jawa Timur nomor 420/11350/101.1/2020 tentang pembelajaran tatap muka terbatas jenjang SMA/SMK/SLB di Jatim.
Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Provinsi Jatim wilayah Sampang, Asy’ari mengatakan, keputusan memilih tiga sekolah itu berdasarkan kajian tentang kondisi wabah Covid-19 di setiap wilayah kecamatan.
• Pria Asal Surabaya Kepergok Curi Motor di Desa Randuboto Gresik, Dibogem Warga sampai Wajahnya Lebam
• 3 SMA/SMK Ikut Uji Coba Sekolah Tatap Muka di Pandemi Covid-19, Siswa Harus Mendapat Izin Orangtua
• Uji Coba Sekolah Tatap Muka SMA/SMK di Kabupaten Sampang Madura Dimulai 18 Agustus 2020
• Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Ingatkan Kepala Desa agar Netral di Pilkada Sumenep 2020
• GTPP Covid-19 Tulungagung Tinjau Kesiapan Sekolah SMA dan SMK untuk Gelar Pembelajaran Tatap Muka
• BREAKING NEWS - Mobil Rombongan Pengantin Masuk Jurang di Jalan Raya Dusun Orai Pamekasan
Alhasil, dari 14 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sampang, Kecamatan Torjun, Kecamatan Ketapang, dan Kecamatan Tambelangan lebih kecil resiko penyebarannya.
“Sebenarnya daerah Kabupaten Sampang sudah zona kuning tapi saya harus lebih cermat lagi untuk memilih wilayah kecamatan mana yang potensi penyebarannya lebih kecil,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Kamis (13/8/2020).
Asy’ari menambahkan, sebenarnya dalam uji coba ini lebih diperkenankan menyertakan satu lembaga Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk dijadikan sample.
Namun, pihaknya tidak memilih SLB karena kondisinya dinilai mengkhawatirkan.
Sebab, tata letaknya berada di Kecamatan Kota Sampang yang notabennya menjadi wilayah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sampang.
“Sebenarnya SLB ada dua, satunya ada di Kecamatan Banyuates tapi jumlah siswa di tingkat SMA ada tiga orang jadi kami tidak memilih untuk dijadikan sample,” terangnya.
Untuk diketahui, uji coba KBM tatap muka akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2020 dengan ketentuan mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Jadi demi meminimalisir terjadinya kerumunan, kapasitas siwa yang masuk dibatasi menjadi 25 % dari jumlah keseluruhan siswa.
Kemudian, uji coba akan berjalan selama dua pekan secara bergantian, sedangkan bagi siswa yang mendapatkan giliran di rumah tetap belajar menggunakan sistem daring.