Virus Corona di Madiun

Update Corona di Kota Madiun, Pasien Positif Covid-19 Tambah 11 Orang, 2 di Antaranya Petugas Medis

Penulis: Rahadian Bagus
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mutasi Virus Corona

TRIBUNMADURA.COM, MADIUN - Dalam dua hari, terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 11 orang di Kota Madiun.

Sedangkan pada Jumat (21/8/2020) tidak ada penambahan kasus baru.

Berdasarkan rilis dari Kominfo Kota Madiun, penambahan confirm positif selama dua hari ini berasal dari Kelurahan Madiun Lor, Kejuron, Pilangbango, Pandean, Manisrejo, Josenan, Winongo, Klegen, dan Pangongangan.

Dua di antaranya merupakan petugas medis

Konfirmasi nomor 49 berinisial RPY (30) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Pandean. RPY merupakan tenaga medis salah satu rumah sakit pemerintah di Kota Madiun. Kasus nomor 49 sudah dilakukan tiga kali swab test karena beberapa kali kontak dengan kasus konfirmasi.

RPY kali terakhir kontak dengan kasus nomor 30 yang juga seorang tenaga medis. Swab pertama RPY menunjukkan hasil negatif dan swab kedua menunjukkan hasil inkonklusif alias ragu-ragu atau dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

RPY terkonfirmasi Covid-19 berdasar swab test ketiga dengan hasil positif yang keluar, Selasa (19/8). RPY melaksanakan isolasi mandiri di rumah dengan kondisi tidak memiliki gejala dan keluhan. Dua kontak erat RPY sudah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif.

Konfirmasi nomor 50 berinisial RP (22) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Manisrejo. RP merupakan kontak erat kasus nomor 33, 34, dan 35 yang terkonfirmasi Covid-19 pada 4 Agustus lalu. RP dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif.

Namun, lantaran terdapat tiga kasus konfirmasi di sekitarnya, RP tetap dilakukan swab test oleh RSUD Kota Madiun. Spesimen dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

RP terkonfirmasi positif berdasar hasil swab yang keluar beberapa hari kemudian. RP menjalani isolasi di Rumah sakit rujukan saat ini.

Seperti diberitakan kasus nomor 33, 34, dan 35 merupakan warga Kelurahan Manisrejo. Ketiga kasus tersebut ditambah RP sempat melakukan perjalanan keluar kota pada Juli lalu.

Konfirmasi nomor 51 dan 52 merupakan warga Kelurahan Winongo. Kasus nomor 51 berinisial DF (28) berjenis kelamin perempuan. Sedang, nomor 52 berinisial EK (51) berjenis kelamin perempuan. Keduanya merupakan kontak erat kasus nomor 39 dan 40.

DF dan EK sejatinya telah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif. Rapid test dilakukan setelah muncul kasus konfirmasi nomor 39 dan 40 tersebut. Namun, DF sempat mengalami batuk dan demam beberapa hari setelahnya.

Keduanya sudah diberikan obat melalui telemedicine karena DF dan seluruh kontak erat kasus 39 dan 40 itu menjalankan isolasi mandiri. DF dan EK lantas dilakukan swab test di RSUD Kota Madiun dengan hasil positif. Keduanya menjalani isolasi mandiri di rumah dengan kondisi tanpa gejala.

Konfirmasi kasus 53 dan 54 merupakan warga Kelurahan Josenan. Keduanya merupakan kontak erat kasus nomor 43.

Kasus nomor 53 berinisial S (77) berjenis kelamin perempuan. Sedang, kasus nomor 54 berinisial ACA (18) berjenis kelamin laki-laki.

Hasil penelusuran, S didapati beberapa kali berinteraksi dengan kasus nomor 43 saat sakit di rumah. S juga beberapa kali mengeluh pusing disamping mempunyai riwayat penyakit degeneratif.

Sedang ACA merupakan kontak serumah dengan kasus nomor 43. Selain itu, ACA juga sempat mengikuti UTBK di Surabaya akhir Juli lalu. Namun, ACA sampai saat ini tidak memiliki keluhan maupun gejala.

Sebagai kontak erat kasus konfirmasi nomor 43, S dan ACA dilakukan swab test bersama 9 kontak lain. Keduanya terkonfirmasi Covid-19 dari hasil swab tersebut beberapa hari setelahnya. Seperti diberitakan, kasus nomor 43 merupakan kontak erat kasus nomor 39.

Konfirmasi nomor 55 berinisial SM (51) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Klegen. SM sempat mengeluh pusing dan demam.

SM lantas melakukan pemeriksaan kesehatan di dokter praktek mandiri dan disarankan cek laboratorium. Rapid test dilakukan dengan hasil reaktif.

SM disarankan masuk rumah sakit dengan status suspek. Malamnya, SM mengalami sesak nafas sehingga statusnya dinaikkan menjadi pasien probable.

Swab dilakukan dan hasilnya terkonfirmasi Covid-19. SM mengaku tidak ada riwayat perjalanan ke luar kota maupun dikunjungi kerabat dari luar kota.

Namun, pekerjaan yang bersangkutan berhubungan dengan banyak orang. SM saat ini menjalani isolasi di rumah sakit rujukan. Tiga kontak erat SM juga telah dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif.

Konfirmasi nomor 56 merupakan tenaga medis warga Kelurahan Madiun Lor. Kasus nomor 56 berinisial SYS (23) dan berjenis kelamin laki-laki.

SYS merupakan tenaga medis di salah satu rumah sakit swasta di Kota Madiun. SYS tercatat kontak dengan pasien konfirmasi warga Kabupaten Madiun.

Kasus nomor 56 ini sejatinya pernah melakukan dua kali rapid test dengan hasil non reaktif. Namun, lantaran berstatus kontak kasus konfirmasi, swab test tetap dilakukan dan menunjukkan hasil positif.

SYS menjalani isolasi di rumah sakit tempatnya bekerja dengan kondisi tidak ada keluhan maupun gejala. Sedang, pada kontak erat dan kerabat di Jogja telah dilakukan tracing dan saat ini dalam kondisi tidak ada keluhan.

Konfirmasi nomor 57 berinisial LWIS (27) berjenis kelamin perempuan warga Kelurahan Kejuron. Sama seperti kasus nomor 56, LWIS merupakan tenaga medis salah satu rumah sakit swasta di Kota Madiun.

LWIS juga punya riwayat kontak dengan pasien konfirmasi warga Kabupaten Madiun pada akhir Juli lalu. LWIS tetap beraktifitas seperti biasa paska kontak dengan pasien konfirmasi tersebut.

Apalagi, LWIS tak mengalami gejala maupun keluhan. Swab test dilakukan setelah pasien yang sempat ditangani kasus nomor 57 tersebut terkonfirmasi positif dan meninggal dunia.

LWIS terkonfirmasi Covid-19 berdasar hasil swab test tersebut. LWIS menjalani isolasi di rumah sakit tempatnya bekerja.

Konfirmasi nomor 58 berinisial GEK (43) berjenis kelamin laki-laki, warga Kelurahan Pilangbango. GEK mengalami keluhan nyeri ulu hati dan dada sesak awal Juli lalu.

GEK lantas periksa ke salah satu rumah sakit swasta di Kota Madiun dan dinyatakan sebagai suspek. GEK memang mempunyai penyakit degeneratif dan rutin kontrol ke rumah sakit sejak satu tahun lalu.

Rapid test GEK menunjukkan hasil reaktif. Swab test dilakukan setelahnya dengan hasil positif.

GEK mengaku tidak ada riwayat perjalanan luar kota maupun kedatangan tamu dari luar. Dua kontak erat kasus nomor 58 dilakukan rapid test dengan hasil non reaktif.

GEK saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah dengan kondisi tanpa gejala dan keluhan.

Konfirmasi nomor 59 berinisial AS (26) berjenis kelamin laki-laki warga Kelurahan Pangongangan. Awal Agustus lalu, AS mengeluh sakit kepala, lemas dan batuk.

AS memiliki riwayat paru-paru sekitar 2 tahun lalu. AS lantas periksa di rumah sakit pemerintah di Kota Madiun dan dinyatakan suspek. AS menjalani pengobatan jalan.

Rapid test dilakukan petugas Puskesmas dengan hasil reaktif. Setelah dilakukan swab test terkonfirmasi Covid-19.

AS mengaku tidak ada riwayat perjalanan luar kota maupun kedatangan tamu luar kota. AS menjalani isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan petugas.

Berita Terkini