TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung kembali menemukan siswa pembelajaran luar jaringan (luring) di Kecamatan Sendang terinfeksi virus corona.
Kasus ini adalah temuan kedua pasien terkonfirmasi Covid-19 di antara siswa peserta luring di Kabupaten Tulungagung.
“Ada satu pasien yang ditemukan pada pembelajaran luring tingkat SD,” terang Wakil Juru Bicara GTPP Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro.
• Ancaman bagi Pelanggar Protokol Kesehatan yang Tak Ikut Sidang, KTP Bakal Diblokir Dispendukcapil
• Siap Mengajar dengan Pembelajaran Tatap Muka, 4 Guru SMA di Tulungagung Malah Positif Covid-19
• Pasien Positif Covid-19 di Kota Madiun Meninggal Dunia, Sempat Terima Perawatan di RS Soedono
Pembelajaran luring di Kabupaten Tulungagung dilakukan di wilayah-wilayah yang sulit sinyal.
Sekolah-sekolah ini tidak punya pilihan selain melakukan tatap muka.
Pihak sekolah memutuskan membentuk kelompok belajar di antara para siswa.
Guru kemudian melakukan kunjungan ke rumah, untuk proses pembelajaran.
Namun menurut Galih, GTPP menemukan pelanggaran dalam pembelajaran home visiting ini.
Dalam kasus pasien siswa luring ini, pembelajaran dialakukan dengan lima siswa dalam satu kelompok.
“Kami tegaskan, hanya boleh tiga siswa dalam satu kelompok luring dengan satu guru pengajar,” uajr Galih.
Lanjut Galih, sebelumnya memang ada kebijakan kelompok luring dilakukan dalam jumlah terbatas dalam satu kelompok.
Hal ini sebagai solusi bagi sekolah-sekolah yang tidak memungkinkan melaksanakan pembelajaran dalam jaringan.
• VIRAL Pemuda Madura Lecehkan Gerakan Salat di Musala, Keluarkan Benda ini dari Lipatan Sarung
• Pelaku Pelecehan Gerakan Salat di Madura Terancam Sanksi, Dihukum Bersihkan Masjid hingga Mondok
Namun kemudian ditemukan kasus positif pada kelompok pembelejaan luring tingkar SD di Kecamatan Pagerwojo.
Saat itu ada enam siswa dengan dua guru pengajar dalam satu kelompok.
Beruntung ketika itu lima siswa dan dua guru pengajar dinyatakan negatif Covid-19.