TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Masa kampanye Pilkada serentak 2020 terbilang pendek, tidak sampai tiga bulan.
Dimulai sejak 26 September hingga 5 Desember 2020.
Dilanjut masa tenang pada 6-8 Desember, dan pemungutan suara 9 Desember.
• Sarung Batik yang Dipakai Sara Fajira dalam Pembuatan Video Klip Lagu Lathi Kedua dari Pamekasan
• KBM Tatap Muka Terbatas di Kabupaten Sampang Kembali Dilanjutkan Setelah Sempat Dihentikan Sementara
• Update Corona di Kabupaten Gresik Hari Minggu 27 September 2020, TOTAL 3.204! Kasus Baru 20
Beda dengan Pilkada serentak 2015 yang mencapai 101 hari, dimulai sejak 27 Agustus sampai 5 Desember.
Belum lagi Pilkada tahun ini diwarnai pandemi Covid-19 yang membuat segala gerak menjadi terbatas.
Situasi ini membuat pasangan di Pilbup Sidoarjo 2020, Kelana Aprilianto - Dwi Astutik yang akan ditetapkan sebagai pasangan calon pada 28 September harus tancap gas dalam meraih dukungan suara.
Setelah melengkapi semua berkas persyaratan ke KPU Sidoarjo, Kelana Aprilianto - Dwi Astutik kemudian membentuk 64 kordinator pemenangan.
Waktu kampanye yang terhitung tidak sampai tiga bulan disebut harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memenangkan Pilkada 2020 ini.
"Waktunya memang hanya dua bulan lebih. Enggak sampai tiga bulan. Sehingga kami harus benar-benar maksimal memanfaatkan waktu kampanye ini," kata Dwi Astutik, Minggu (27/9/3020).
Sabtu kemarin, pihaknya juga menggelar acara pemantapan strategi pemenangan dan bimbingan teknis (Bimtek) untuk para kordinator tim sukses. Acara itu digelat di Waru, Sidoarjo.
"Kita ada dalam kondisi Covid-19. Sehingga strategi juga perlu ada penyesuaian. Kampanye besar tidak boleh dihadiri banyak orang, dan sejumlah aturan main lain. Jadi kami harua menyiapkan pasukan yang tidak berkerumun dan keterbatasan ini menjadikan tantangan," lanjut kader Muslimat Jatim tersebut.
Nah, kegiatan itu sengaja digelar untuk memantapkan strategi pemenangan. Sudah terbentuk koordinator pemenangan di tingkat Korkab (koordinator kabupaten), Kordapil (Dapil), Korcam (kecamatan), dan sedang disiapkan Kordes (desa) dan Kor-TPS.
"Ini adalah strategi awal yang kita siapkan, Dwi Astutikitu kami harus membangun komitmen bersama demi melakukan tujuan yang satu, yakni pemenangan hajat kita," ujar Dwi Astutik.
"Saya katakan hajat kita, karena ini bukan hajat 'Berkelas' (Bersama Kelana-Astutik) tapi hajat masyarakat. Maka kita mengajak untuk melakukan komitmen bersama memenangkan Berkelas," sambungnya.
• Download Lagu MP3 DJ Panek Di Awak Kayo Di Urang Remix Full Bass 2020, Ada Lirik Lagu, Viral TikTok
• Bawaslu Bisa Rekomendasikan KPU Batalkan Paslon di Pilwali Blitar Jika Melanggar Protokol Kesehatan
• Penempatan Kerja Bagi Calon Pekerja Migran Indonesia pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Belum Dibuka
Dijelaskan, saat ini total ada 64 kordinator pemenangan Kelana Aprilianto - Dwi Astutik. Mulai dari Korkab, Kordapil, akan ada 6 Dapil dan juga Korcam. Mereka tersebar di seluruh wilayah di Sidoarjo.
Terkait Bimtek, Ketua Tim Pemenangan Kelana-Astuti, H Masnuh menuturkan acara ini diikuti kelompok ibu-ibu, bapak- bapak, dan kalangan muda. Mereka ini termasuk jaringan pemenangan.
"Seluruh elemen sudah saya ajak bergabung dan selesai, tinggal mematangkan langkah pemenangan," kata pria yang mantan ketua tim pemenangan Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jatim 2018 wilayah Sidoarjo itu.
Masnuh juga akan merajut kembali semua pihak yang turut memenangkan Khofifah - Emil Dardak serta elemen lain yang belum bergabung. Disebutnya sudah sekira 60 persen berjalan, tinggal pemantapan pemenangan.