Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Setelah vakum selama dua tahun lebih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang berencana kembali mengaktifkan program Sekolah Sungai.
Sekolah Sungai merupakan komunitas yang membantu Pemkab Sampang menanggulangi dampak bencana banjir.
Selama ini komunitas yang didirikan pada 2017 tersebut bertugas membersihkan Sungai Kamoning pasca terjadinya banjir.
Bahkan saat banjir pun komunitas beranggotakan 30 orang yang didominasi warga Kelurahan Dalpenang Kecamatan Sampang itu, berpartisipasi dalam membagikan nasi bungkus kepada warga terdampak.
• Penganiayaan Sadis Ibu dan Bapak, Anak di Mojokerto Membacok Orang Tuanya sampai Berlumuran Darah
• Sarung Batik yang Dipakai Sara Fajira dalam Pembuatan Video Klip Lagu Lathi Kedua dari Pamekasan
• Masa Kampanye Singkat, Tim Sukses Kelana Aprilianto - Dwi Astutik Sebar Tim Pemenganan di 64 titik
"Saya mohon maaf kepada rekan-rekan anggota tim sekolah sungai, untuk melibatkan mereka walaupun Sekolah Sungai dibentuk untuk membantu kebersihan sungai kalau ada banjir," kata Kepala BPBD Sampang, Anang Djoenaidi, Minggu (27/9/2020).
Anang mengatakan, meskipun saat ini banjir di Sampang semakin berkurang, ke depannya Sekolah Sungai akan dilibatkan untuk hal lainnya dengan cara berkolaborasi.
Seperti berkolaborasi dengan Polisi Sungai yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Ruang (PUPR) Sampang.
"Bahkan kami berencana melibatkan Sekolah Sungai untuk membantu BPBD dalam menanggulangi semua bencana," terangnya kepada TribunMadura.com.
• Update Corona di Kabupaten Gresik Hari Minggu 27 September 2020, TOTAL 3.204! Kasus Baru 20
• Disdik Sampang Izinkan 50 Persen Siswa Ikuti KBM Tatap Muka di Kecamatan Sampang yang Berzona Kuning
• Edarkan Sabu, Wiraswasta Asal Surabaya Ditangkap Polisi, Rumah di Nganjuk Jadi Lokasi Penggerebekan
"Jadi tidak hanya membantu mengevakuasi warga terdampak banjir melainkan, juga korban bencana lainnya," imbuhnya.
Pengembangan ini dilakukan karena banjir di Sampang sejak tahun terakhir sudah mulai berkurang.
Terbukti saat musim penghujan lalu, wilayah Kota Sampang hanya dua tiga kali terendam banjir selutut orang dewasa.
"Alhamdulillah banjir di Sampang mulai berkurang, beda dengan beberapa tahun lalu. Sehingga mencapai atap rumah warga," tutur Anang.
ia menambahkan, terkait rencana ini pihaknya akan menginventarisir dan segera melakukan evaluasi untuk pengembangannya.
"Kemudian kami akan secepatnya berkoordinasi dengan pihak Dinas PUPR," pungkasnya.