Demo di Kejari Pamekasan

BREAKING NEWS - Kantor Kejari Pamekasan Didemo Massa Lembaga Nusantara Civil Society Organization

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana saat sejumlah massa melakukan demo di depan Kantor Kejari Pamekasan, Madura, Selasa (29/9/2020).

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Sejumlah massa dari Lembaga Nusantara Civil Society Organization menggelar demo di depan Kantor Kejaksaan Negeri Pamekasan, Madura, Selasa (29/9/2020).

Mereka menyuarakan perihal dugaan korupsi sejumlah proyek pembangunan di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan.

Saat sejumlah massa aksi itu tiba di depan Kantor Kejari Pamekasan, mereka langsung memampangkan sejumlah poster yang bertuliskan, Kajari Stop Melonte, Tahan dan tangkap Amin Jabir, DLH memberi kepahitan pada PKL Pamekasan, urus kasus korupsi, jangan sibuk onani.

Tingkatkan Pelayanan Pembuatan SKCK dan SIM, Polres Sampang Gandeng Stakeholder hingga Ojek Online

Pilkada Sumenep 2020, Panwascam Talango Longgarkan Batasan Jumlah Alat Peraga Kampanye Paslon

Seluruh Anggota Polres Pamekasan Jalani Rapid Test Massal, Mencegah Penyebaran Corona Sejak Dini

Setiap orator aksi usai menyampaikan aspirasinya, sejumlah massa itu kompak berteriak 'Tangkap Amin Jabir'.

Orator Aksi, Nur Faisal mengatakan, beberapa tahun lalu sudah banyak anggaran yang diploting oleh DLH Pamekasan untuk proyek pembangunan, dan setiap tahun penggunaan anggaran itu tercium aroma korupsi, kolusi dan nepotisme.

Hal ini berdasarkan dimulainya dari beberapa pembangunan di Pamekasan diantaranya, pembangunan Sanitary Landfil, Taman Kowel, Taman Gladak Anyar, Pembangunan TPS3R di Lawangan Daya, dan Pembangunan Area Relokasi PKL di eks Rumah Sakit yang berlokasi di Jalan Kesehatan.

Kata dia, sejumlah proyek pembangunan itu menenelan anggaran ratusan milyar, namun wujud pembangunan tersebut tidak jelas akuntabilitasnya.

"Pemberantasan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme di Pamekasan kehilangan rohnya sejak kasus OTT KPK yang melibatkan Bupati dan Kajari Pamekasan," teriak Nur Faisal di pintu masuk Kantor Kejari Pamekasan.

Berita Terkini