TRIBUNMADURA.COM - Alat berat berupa ekskavator biasanya dikendalikan oleh orang dewasa yang sudah profesional.
Di berbagai daerah di Indonesia, ekskavator kadang disebut bighoe atau yang dibaca bego.
Tapi tahukah jika ada anak kecil yang punya keahlian mengendalikan ekskavator.
Di Indonesia ternyata ada.
Mengoperasikan alat berat eskavator harus memiliki keahlian khusus, sehingga tidak semua orang dewasa mampu mengoperasikannya dengan baik.
• Download Lagu MP3 Lovesick Girls - BLACKPINK, Ada Video Musik, Lirik dan Terjemahan Bahasa Inggris
• Pemain Asing Baru Arema FC Bruno Smith Batal Jalani Latihan Perdana pada Senin Pagi, Ini Alasannya
• Viral Video Acara Pisah Kenal Kapolsek di Tulungagung, Propam Polda Jatim Datangi Mapolsek Gondang
Di luar dugaan, seorang bocah berusia lima tahun di Kota Ambon bernama Theo Paays justru mampu menunjukan keahiliannya untuk mengoperasikan alat berat tersebut.
Bahkan, Theo mengoperasikan alat berat tersebut untuk menormalisasi aliran sungai yang sempat terhalang puing-puing jembatan yang ambruk saat banjir menerjang desa tersebut pada Sabtu malam (3/10/2020).
Aksi Theo ini juga dilanjutkan pada Minggu (4/10/2020) untuk kembali membersihkan sebagian batu besar dan puing jembatan yang menutup instalasi air bersih di desa itu.
Diminta warga normalisasi sungai
Kakek Theo, Anthony Paays mengatakan cucunya mengoperasikan alat berat untuk menormalisasi sungai di desa tersebut atas permintaan warga setempat.
"Waktu banjir tadi malam ada jembatan darurat yang putus di sini lalu batu-batunya jatuh tindih pipanisasi air bersih desa, karena batunya sangat besar-besar dan orang di sini tak bisa angkat lalu mereka datang ke rumah minta bantu angkat," kata Anthony kepada Kompas.com via telepon seluler, Minggu malam.
Anthony menyebut, sebelum warga mendatangi rumahnya pagi tadi, Theo yang telah dianggap sebagai anak bungsunya itu telah mengoperasikan eskavator untuk membongkar puing-puing jembatan yang menutup aliran sungai tersebut.
Theo terpaksa mengoperasikan alat nerat tersebut karena puing-puing jembatan yang menutup aliran sungai itu membuat banjir semakin meluap.
"Itu sungai namanya sungai Waitukang kebetulan di depan rumah. Jadi semalam saat banjir itu sembagian jembatan darurat sudah jatuh tersangkut di batu lalu menghalangi aliran air jadi air meuap, lalu dia (Theo) bongkar pakai eskavator tadi malam lalu kasih hanyut sebagian puing jembatan itu," ungkapnya.
Aksi Theo bantu warga