Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tahun 2020 ini, Pemkab Pamekasan melatih sebanyak 1060 calon Wira Usaha Baru (WUB).
Peserta pelatihan sebanyak itu, dilatih berbagai keterampilan, sesuai dengan keahlian yang dimiliki masing-masing peserta.
Ribuan calon Wira Usaha Baru ini, mendapatkan fasilitas pelatihan gratis dari Pemkab Pamekasan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pamekasan, Supriyanto mengatakan, tahun 2020 ini, sudah ada 20 jenis pelatihan, dan 66 paket pelatihan yang sudah mulai berjalan.
Baca juga: FRPB, Wakil Ketua DPRD & Ketua Komisi III DPRD Pamekasan akan Buat Forum Pengurangan Risiko Bencana
Baca juga: Petani Pamekasan Ditemukan Meninggal dalam Kamar Mandi Samping Apotek, Terindikasi Serangan Jantung
Baca juga: Disebut Wanita Amazon, Nikita Mirzani Tak Berdaya Dihadapkan pada Satu Benda: Lemes Loh Dimasukkan
Jumlah dan jenis pelatihan sebanyak itu, muncul dari keinginan masyarakat yang membutuhkan.
Kemudian, Pemkab Pamekasan memfasilitasi dan langsung membentuk kelompok-kelompok pelatihan yang sesuai dengan keterampilan yang dibutuhkan masyarakat yang sudah masuk dalam program Wira Usaha Baru.
Kata Supriyanto, jika diakumulasikan dari jumlah paket dan jenis pelatihan yang sudah berjalan, kurang lebih ada sekitar 1060 peserta pelatihan yang tahun 2020 ini sedang dilatih oleh 24 pendamping atau mentor yang tersebar di berbagai kecamatan.
"Alhamdulillah yang tahun 2020 ini tinggal paket pelatihan yang hampir selesai, insyaallah akhir November 2020 ini sudah selesai semua," kata Supriyanto saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/11/2020).
Supriyanto melanjutkan, selain ribuan calon Wira Usaha Baru ini dilatih, para peserta juga akan dimagangkan di sejumlah tempat usaha di luar Madura sesuai dengan keahlian masing-masing.
Dilakukannya pemagangan ini, bertujuan untuk mengasah kemampuan peserta WUB agar semakin mumpuni.
"Kemarin kita memagangkan 10 orang, yang 5 orang ke Surabaya untuk belajar marketing online, kemudian 5 orang lagi ke Kediri untuk belajar tenun ikat," bebernya.
Kata Kepala Dinas yang akrab disapa Supri ini juga menjelaskan, dari 20 orang yang selesai melakukan pemagangan, sekarang sudah kembali ke Pamekasan dan di antaranya sudah ada yang membuat toko online di Facebook yang diberima nama AJ Store.
Sedangkan, peserta Wira Usaha Baru yang sudah selesai belajar tenun ikat, kini ditampung oleh Komunitas Batik Pamekasan untuk memulai melakukan produksi.
"Komunitas batik itu sudah membeli alat tenunnya yang bukan mesin sebanyak 3 unit. Jadi kita bantu juga beli alatnya," ungkap Supri.