TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pandemi virus corona Covid-19 tidak membuat kegiatan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa blusukan melakukan percepatan pembangunan dan pemulihan ekonomi menurun.
Khofifah Indar Parawansa harus berhadapan dengan risiko bertemu dengan beraneka ragam masyarakat dari banyak kalangan.
Di sana, Khofifah Indar Parawansa melakukan kegiatan seperti, rapat rutin berkelanjutan, turun ke masyarakat, meninjau pembangunan, hingga turun langsung melakukan sosialisasi tertib protokol kesehatan.
Baca juga: Seluruh Area SMAN 1 Pamekasan Disemprot Disinfektan setelah Ditemukan 1 Siswa Positif Covid-19
Baca juga: Bupati Abdullah Azwar Anas Ungkap Permohonan Maaf Warga Banyuwangi, Lepas Jabatan 2,5 Bulan Lagi
Pada Surya ( grup TribunMadura.com ), Khofifah Indar Parawansa mengaku rajin melakukan tes rutin, yaitu tes usap atau swab test.
“Saya swab sudah tidak terhitung. Kalau merasa habis bertemu orang banyak, dua hari setelahnya saya cek, swab test,” katanya.
Bahkan jika banyak orang mengeluhkan mengalami sakit ketika menjalani swab test, Gubernur Khofifah sebaliknya.
Ia justru sudah merasa terbiasa. Dan demi menjaga satu sama lain, test swab memang sudah menjadi sebuah keharusan.
Hal senada juga disampaikan oleh Sekdaprov Jawa Timur Heru Tjahjono.
Dikatakan Heru, bahwa swab untuk gubernur dilakukan rutin dan hal tersebut sudah menjadi protap yang wajib dilakukan demi menjaga kesehatan gubernur.
"Kegiatan Ibu Gubernur sangat padat dan intensitasnya tinggi, karenanya beliau rutin melakukan tes swab,"
"Terlebih, hal ini juga sangat penting untuk memastikan kesehatan beliau tetap terjaga," kata Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono.
Selain gubernur, protap untuk tes covid sebelum penyelenggaraan acara dan menjadikannya syarat kehadiran juga diterapkan Gubernur Khofifah.
Salah satunya dicontohkan Heru saat Gubernur Khofifah menggelar Penyerahan SAKIP dan Penghargaan KOVABLIK dan KBK Provinsi Jatim Tahun 2020, yang digelar di The Singhasari Resort Batu pada 13 November 2020.
Kegiatan ini dihadiri oleh para Bupati/Walikota di Jatim, termasuk salah satunya adalah Bupati Situbondo Dadang Wigiarto.
"Yang paling penting pada surat undangan telah tertulis para peserta harus menyerahkan hasil rapid test non reaktif atau swab negatif,"
"Bahkan, kami juga menyediakan tim medis di lokasi acara untuk pemeriksaan rapid test pada tamu undangan secara langsung," tutur Heru.
Dia menambahkan, protokol kesehatan juga diterapkan dengan sangat ketat pada kegiatan tersebut.
Sehingga, tempat duduk juga sudah diatur jaraknya setiap kursi untuk memastikan physical distancing telah sesuai.
"Penyerahan SAKIP ini memang harus dilakukan oleh Ibu Gubernur, karena memang tugas beliau untuk menyampaikan secara langsung kepada para bupati/walikota dan juga para Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur," tambah mantan Bupati Tulungagung dua periode ini.
Lebih lanjut disampaikan Heru, usai kegiatan tersebut, Gubernur Khofifah juga telah melaksanakan swab pada 17 November di RSPAD Jakarta dengan hasil negatif, untuk kegiatan di Jakarta.
Serta, pada tanggal 23 November juga telah melakukan swab rutin di Gedung Negara Grahadi Surabaya, dengan hasil negatif.
"Jadi, setiap usai melakukan kegiatan yang mengharuskan untuk ketemu beberapa orang, Ibu Gubernur selalu rutin melakukan test swab," pungkas Heru.