TRIBUNMADURA.COM, LUMAJANG - Sebuah pohon beringin tua di Lumajang tumbang dan batangnya terpecah jadi tiga bagian.
Pohon beringin itu sudah menjadi ikon di Alun-Alun Lumajang.
Akibat kejadian itu, warga banyak yang mengaitkan tumbangnya pohon beringin itu dengan kejadian mistis.
Simak penjelasan berikut ini.
Pohon beringin berukuran besar di Alun-Alun Lumajang tumbang, pada Minggu sore (17/1/2021).
Diketahui sebelum pohon itu tumbang, sebagaian kawasan di Lumajang diguyur hujan deras.
Meski tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tumbangnya pohon beringin itu pun sampai saat ini tengah menjadi pembicaraan hangat di masyarakat.
Sebab saat pohon itu masih kokoh berdiri telah menjadi ikon Alun-Alun Lumajang.
Banyak orang pun mengaku pernah ada kenangan cerita-cerita di sana.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka Tahun 2021, Simak 5 Langkah Mudah untuk Mendaftar
Baca juga: Cerita Keluarga Penerima Manfaat soal BLT UMKM Rp 2.4 Juta Diambil Oknum Agen E-Warung di Pamekasan
Baca juga: Anak Pertama Ungkap Kepribadian Syekh Ali Jaber, Al Hasan: Suka Bercanda dan Tidak Mau Disebut Bapak
Belum ada refrensi secara pasti mengenai usia pohon beringin tersebut.
Namun, diperkirakan pohon keberadaanya sudah ada sejak tahun 1541.
Saat pohon itu tumbang batang pohon terpecah menjadi 3 bagian.
Tak ayal, masyarakat kini pun mengaitkan dengan hal-hal mistis.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Yuli Haris mengatakan, robohnya pohon beringin karena faktor usia.
Terbukti saat pohon itu terbelah menjadi 3 terlihat batang utamanya keropos.
"Sehingga batang pohon tidak mampu menopang dahan yang cukup besar," kata Yuli, Senin (18/1/2021).
Sebenarnya kata Yuli, sebelum pohon itu tumbang sekitar dua tahun lalu telah menunjukkan pertanda.
Daun pohon tak lagi hijau meski sedang memasuki musim hujan.
Dengan kondisi itu, pihaknya sempat melakukan perawatan.
Sayangnya, akhirnya pohon itu tak juga bisa diselamatkan.
"Kami sudah melakukan upaya mengembalikan hijaunya beringin dengan melakukan pembongkaran rabat beton yang melingkari beringin tersebut dan menggantinya dengan tanah rerumputan," terangnya.
Sementata terkait kejadian itu, Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, pihaknya berencana akan menanam kembali pohon beringin.
Hal ini dilakukan sebab pihaknya tak ingin kehilangan daya tarik Alun-Alun Kabupaten Lumajang.
"Rencananya akan kami ganti, sesegara mungkin kami akan melakukan penanaman di lokasi yang sama," pungkasnya.