KH Muhedi menduga, terjadinya tebing tanah yang longsor ini disebabkan banyaknya air yang menyerap dari atas tebing akibat lamanya hujan yang mengguyur wilayah setempat.
Sehingga lapisan tebing tanah yang ada di atas, ikut tergerus air ke bawah dan menimbun tiga kamar asmara santriwati.
"Sebelumnya meski musim hujan tak pernah ada longsor seperti itu. Jarak tebing dari atas ke atap asrama santriwati sekitar tiga meter," prakiranya.
Sebelumnya, kata KH Muhedi, di dusun setempat sempat diguyur hujan sejak pukul 17.00 WIB yang disertai angin kencang.
Menjelang pukul 20.00 WIB, hujan semakin deras.
Lalu, sekitar pukul 22.00 WIB, hujan mulai reda.
Tanpa disangka, pada pukul 00.30 WIB, tebing tanah yang bersebelahan dengan pondok pesantrennya longsor seketika dan menewaskan 5 santriwati.