Reporter: Hanggara Pratama | Editor: Ayu Mufidah KS
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Pembebasan lahan pembangunan jalan penghubung antara Kecamatan Pengarengan dan Sreseh Kabupaten Sampang atau biasa disebut Srepang tinggal sedikit lagi bisa dikatakan rampung.
Pasalnya, pembebasan lahan seluas 290.243 m2 dengan anggaran puluhan miliar tersebut ternyata menyisakan lima hektare belum dibebaskan.
Baca juga: Bayi Prematur Tewas Kedinginan setelah Dibuang ke Tempat Sampah Area Makam, Sang Ibu Ditangkap
Baca juga: Polres Pamekasan Bagikan Masker Gratis ke Santri asal Papua, Wujudkan Program Santri Bermasker
Baca juga: Hidup Susah, Nenek Madura Diduga Dicurangi Oknum Agen E-Warung, Tak Sadar Dana BPNT Miliknya Dicuri
Pembebasan lahan jalur lingkar selatan Srepang masih menunggu rekomendasi dari BUMN, mengingat sisa tanah itu merupakan milik PT Garam (Persero).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Sampang Abd. Ziz mengatakan, dalam persoalan ini dirinya sudah berkoordinasi dengan pihak PT Garam.
Hal itu dilakukan agar ada kepastian, lima hektare lahan tersebut masuk ke dalam daftar pembangunan Srepang.
Alhasil, PT. Garam bersinergi dalam pembangunan ini, akan tetapi dikoordinasikan terlebih dahulu ke pemerintah pusat.
"Tanah PT Garam sudah masuk dalam pembebasan lahan, tapi saat ini masih menunggu hasil koordinasi ke pemerintah pusat," ujarnya kepada TribunMadura.com, Jumat (12/3/2021).
Ia menambahkan, jika saat ini dirinya tidak mengetahui jumlah anggaran yang akan dipergunakan untuk membebaskan lahan milik PT. Garam tersebut.
Baca juga: Istri Khawatir Suami Tak Kunjung Pulang Cari Pakan, Temukan Suaminya Jadi Mayat di Tengah Hutan
Baca juga: Dituding Jadi Perebut Istri Orang, Warga Madura Tewas Mengenaskan di Tangan Mantan Suami Sang Istri
Namun, pembebasan lahan ditargetkan rampung sepenuhnya pada 2021 ini.
"Untuk pembebasan lahan milik warga setempat sudah rampung pada 2020 kemarin," pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam pembebasan lahan pembangunan Jalan Raya Srepang dianggarkan Rp. 40.787.163.074 sejak 2018.