Berita Pamekasan

Datangi Mapolres, Aliansi Jurnalis Pamekasan Tanyakan soal Laporan Kasus Kekerasan Terhadap Wartawan

Penulis: Kuswanto Ferdian
Editor: Elma Gloria Stevani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah wartawan yang tergabung dalam organisasi AJP saat melakukan audiensi dengan Satreskrim Polres Pamekasan, Senin (22/3/2021).

Jurnalis yang sempat dimintai keterangan pada insiden tersebut juga mengungkapkan, seharusnya bukan hanya saksi dari pelapor yang dimintai keterangan, melainkan beberapa pihak terkait juga harus dimintai keterangan. 

"Kalau memang kesulitan dalam mengungkap identitas pelaku, paling tidak penyidik meminta keterangan dari korlap aksi. Apakah itu sudah dilakukan?" tanya Muhsin.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pamekasan, AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan akan menindak lanjuti kasus tersebut sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. 

Sebab, sejauh ini kendala dalam mengungkap identitas pelaku lantaran yang diduga pelaku menggunakan masker saat melakukan aksinya.

"Kami masih melakukan penyelidikan, mudah-mudahan dalam waktu dekat kasus ini bisa terungkap," katanya.

Adhi langsung memerintahkan anggotanya untuk membuat data tambahan dalam berita acara pemeriksaan (BAP), termasuk nama korlap aksi di Kedai Bukit Bintang Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan tersebut.

"Ya, kami belum memanggil korlap aksi. Ini akan menjadi aspirasi kepada kami untuk mengungkap kasus tersebut," tandasnya.

Informasi tambahan, salah satu wartawan TV nasional menjadi korban kebringasan massa aksi saat meliput pembakaran fasilitas Kedai Bukit Bintang di Desa Larangan Badung Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (5/10/2020) lalu.

Korban tersebut bernama Fathor Rusi wartawan TV Indosiar dan SCTV yang bertugas untuk wilayah Madura. 

Yang bersangkutan juga pernah menjabat sebagai Ketua Aliansi Wartawan Pamekasan (AJP).

Saat demo itu, korban hendak mengambil gambar pembakaran dua fasilitas berupa gazebo beratap ilalang yang dibakar massa. 

Korban berupaya mengambil video dengan mencari posisi yang pas agar tulisan Bukit Bintang sebagai backround gambar terlihat.

Tiba-tiba, ada seorang peserta aksi berambut gondrong hendak merampas kamera yang dipegangnya dengan memegang pergelangan tangan Fathor Rusi secara kuat  dan meminta agar tidak mengambil video.

Meskipun diberitahu jika korban adalah wartawan, tetapi oleh oknum yang diduga melakukan kekerasan itu tidak diindahkan.

Simak berita lainnya terkait Madura

Simak berita lainnya terkait kasus kekerasan

Simak berita lainnya terkait Pamekasan

Berita Terkini