"Kalau seandainya Lailatul Qadar ditampakkan oleh Allah tanggalnya, maka ketahuilah sebelum dan sesudah tanggalnya tidak ada orang beribadah.
Kenapa? Karena mencari Lailatul Qadar, kitapun tidak akan bisa keluar rumah, semuanya mencari Lailatul Qadar ke masjid. Akan berantakan semua," tuturnya.
Untuk itu, lanjut Buya, karena disembunyikan maka kita cari di semua tempat persembunyiannya, dan tempatnya dibatasi di bulan Ramadhan.
"Artinya siapapun yang bisa berusaha menghidupkan dari satu sampai 30 hari, akan ketemu malam Lailatul Qadar," katanya.
Baca juga: Bacaan Niat Puasa dan Doa saat Buka Puasa Ramadan 2021 Lengkap dalam Bahasa Arab, Latin dan Artinya
Meski begitu, ada sebagian orang yang mencarinya hanya di hari-hari tertentu, misalnya di 10 hari terakhir.
"Karena paling banyak Lailatul Qadar ada di 10 akhir bulan Ramadhan, di antara 10 akhir bulan Ramadhan ada di hari-hari ganjil," ujarnya.
Di antara hari-hari ganjil itu, lanjutnya, Imam Syafii mengatakan yakni kebanyakan jatuh pada hari ke 21 Ramadhan.
"Ini semua adalah ijtidah, maka dari itu marilah kita menjadi orang beruntung. Jangan hanya memilih tanggal 21 saja, tapi mari kita hidupkan dari awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan agar kita benar-benar mendapatkan Lailatul Qadar," bebernya.
Bagaimana cara menunggu Lailatul Qadar?
Buya Yahya menjelaskan, cara menunggunya yakni dengan menghidupkan malam Ramadhan untuk menanti Lailatul Qadar dengan ibadah.
"Maka siapapun yang beribadah di malam itu lebih bagus daripada 1.000 bulan," katanya.
Agar mendapatkan satu malam istimewa itu, Buya pun menyarankan untuk beribadah di sepanjang bulan Ramadhan.
"Kalau sebulan orang menunggu 30 hari maka kesempatannya 100 persen dia mendapatkannya, tapi kalau dia hanya mengambil 10 hari ya ada kesempatan hanya beberapa persen. Maka jangan sampai kita tidak cerdas dalam hal ini," pesannya.
Ia pun mengingatkan uuntuk berusahalah semaksimal mungkin untuk mengejar Lailatul Qadar, bahkan kalau perlu setiap malam.
"Paling tidak 10 akhir bulan Ramadhan beritikaf," katanya lagi.