Berita Tulungagung

Isu Santet Muncul Usai Hewan Ternak Warga Mati Mendadak, Tim Dinas Peternakan Lakukan Investigasi

Penulis: David Yohanes
Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sapi (gambar tidak terkait berita) - Sapi-sapi pedagang di Pasar Keppo Pamekasan, Minggu (12/7/2020).

Tutus menghimbau kepada peternak agar lekas mencari pertolongan tenaga kesehatan hewan, jika ternaknya sakit.

Menurutnya, kematian hewan-hewan ini disebabkan karena tidak lekas dilaporkan sehingga tidak segera mendapat pertolongan.

Sebelumnya delapan sapi dan satu kambing mati beruntun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo dalam bulan Mei ini.

Isu jengges atau santet merebak, karena warga menemukan berbagai benda asing di perut hewan yang mati.

Pemerintah desa setempat bahkan harus meredam warga, agar tidak ada kecurigaan dan saling tuding di antara warga. (David Yohanes)

Kronologi isu santet mencuat

Warga terkejut saat ada delapan ekor sapi dan seekor kambing yang mati mendadak.

Diketahui, lokasinya berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung

Sapi dan kambing itu ditemukan mati mendadak selama Mei 2021.

Warga yang membedah bangkai binatang-binatang ini menemukan berbagai benda, mulai dari potongan besi, potongan akar keras, pasir dan kerikil.

Isu santet atau dalam bahasa lokal disebut jengges pun merebak.

"Ternak yang mati ada delapan sapi milik 3 warga, dan satu kambing milik satu warga lainnya," tutur Kepala Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Mulyono.

Mulyono menuturkan, sapi yang mati jenis sapi perah yang masih produktif.

Gejala awalnya sapi tidak doyan makan, lalu mati mendadak.

Warga awalnya khawatir sapi yang mati disebabkan virus.

Halaman
1234

Berita Terkini