TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, belakangan ini diresahkan dengan isu santet.
Kabar yang beredar di masyarakat, seorang dukun santet tega membunuh hewan ternak di desa itu,
Data dari Disnak Keswan Tulungagung, ada 21 hewan ternak milik warga setempat yang mati, terdiri dari 3 ekor kambing dan 18 ekor sapi.
Berdasar penjelasan warga, tujuh ekor sapi ditemukan benda besi dan baut di dalam perutnya.
Kemudian, satu ekor sapi ditemukan batu dan pasir serta tiga ekor kambing ditemukan kain.
Baca juga: Mencuat Isu Santet, Bunabi Jadi Sasaran Korban Pembunuhan oleh 4 Warga Pulau Kangean Sumenep
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pun merespon kabar itu.
Bersama Forkopimda, Maryoto Birowo mengunjungi Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Jumat (21/5/2021).
Kedatangan Maryoto Birowo itu untuk meredam isu keberadaan dukun santet yang membunuh hewan ternak milik warga.
Maryoto mengatakan, isu keberadaan dukun santet yang menyasar hewan ternak ini telah menimbulkan keresahan warga,
“Warga sini 90 persen bekerja sebagai peternak. Jadi isu kematian hewan ternak karena santet ini sudah pada tahap membuat resah masyarakat,” terang Maryoto.
Lanjutnya, pihaknya juga menggandeng Majelis Ulama Islam (MUI) Tulungagung untuk meredam gejolak warga.
Sebab yang dikhawatirkan, isu ini akan memicu aksi massa.
Baca juga: Isu Santet Mencuat Usai 8 Sapi dan Seekor Kambing Mati Mendadak, ada Potongan Besi di Perut Hewan
Bupati meminta para peternak untuk melaporkan setiap kejadian yang menimpa hewan ternak mereka.
“Laporkan saja, di sini ada Babinsa, ada Babinkamtibmas ada mantri hewan. Biar semua bisa langsung ditangani,” ujar Maryoto.
Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto mengaku telah mengumpulkan keterangan warga.
Sekurangnya ada tujuh orang yang diminta keterangan, terdiri dari peternak dan orang yang menyembelih hewan ternak.
Hasilnya dipastikan, tidak ada unsur kesengajaan untuk membunuh hewan ternak itu.
“Dari penjelasan mereka juga tidak ditemukan benda-benda di dalam tubuh hewan ternak yang mati,” ungkap Handono.
Handono menegaskan, pihaknya siap mengambil tindakan jika indikasi kejahatan yang disengaja.
Karena itu masyarakat juga diminta untuk aktif melaporkan jika menemukan indikasi kejahatan.
Warga diminta tidak menyimpulkan sendiri dan bisa memicu gesekan dengan sesama.
“Sejauh ini tidak ada indikasi kecurangan yang sengaja meracun sapi, agar bisa dibeli dengan harga murah,” pungkas Handono.
Sebelumnya warga Desa Sidomulyo dibuat resah dengan kematian hewan ternak secara beruntun.
Awalnya hanya tujuh ekor yang dilaporkan, lalu berkembang mencapai 17 ekor.
Isu dukun santet merebak karena warga menemukan benda asing di dalam hewan ternak itu.
Namun dari hasil pemeriksaan Disnak Keswan, barang bukti benda-benda asing itu tidak ditemukan.
Hanya sisa kain yang ditemukan di perut kambing, dan diduga memang dimakan secara normal oleh hewan itu. (David Yohanes)