TRIBUNMADURA.COM - Penyelenggaraan salat Idul Adha 2021 diimbau untuk di rumah saja.
Imbauan ini disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan seluruh organisasi masyarakat (ormas).
Ketentuan ini diutamakan untuk wilayah yang menerapkan PPKM Darurat.
"Idul Adha kali ini dengan tetap melaksanakan ibadah tapi memperhatikan protokol kesehatan, menjaga jiwa manusia. Karena itu, supaya dilakukan di rumah saja, takbir di rumah saja. Begitu juga untuk penyembelihan kurban supaya dilakukan melalui rumah pemotongan hewan dan dibagikan diantar dari rumah-rumah," kata Wakil Presiden Ma'ruf di kanal Youtube Wakil Presiden, Minggu (18/7/2021) malam.
Ma'ruf mengatakan kesepakatan bersama tersebut telah dirangkum dalam beberapa poin.
Dirinya memerintahkan perwakilan ormas, Ketua Syarikat Islam (SI) Hamdan Zoelva membacakan kesepakatan dalam penyelenggaraan shalat Idul Adha.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Idul Adha 1442 H/2021 M, Bisa Dishare di WhatsApp, FB, TikTok dan Instagram
"Pelaksanaan ibadah dan syi’ar Idul Adha, seperti salat ied dan takbir, diselenggarakan di rumah masing-masing," ujar Ketua Syarika Islam (SI) Hamdan Soelva.
Selain itu, pelaksanaan pemotongan hewan kurban dapat dipindah ke rumah potong hewan (RPH).
Pembagian daging kurban harus melaksanakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Rumah potong hewan dan/atau tempat lain yang aman, serta pembagian daging dilakukan dengan di antar ke rumah penerimanya," katanya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menekankan pelaksanaan ibadah dan syi’ar agama yang berpotensi menjadi mata rantai penularan Covid-19, seperti kerumunan, harus dihindarkan dan ditiadakan, sehingga dapat dipindah ke rumah masing-masing.
"Penanggulangan Covid-19 adalah merupakan upaya untuk menjaga keselamatan jiwa (hifdzu an-nafsi) setiap masyarakat yang harus diutamakan dan didahulukan," terangnya.
Teks khutbah Idul Adha 2021
Simak teks bacaan khutbah Idul Adha 2021, lengkap tata cara salat Idul Adha beserta niatnya.
Hari Raya Idul Adha dilaksanakan pada Selasa (20/7/2021).
Masyarakat diimbau untuk salat Idul Adha di rumah saja, mengingat kondisi yang masih diselimuti pandemi.
Bacaan teks khutbah ini bisa dilakukan di rumah saja.
Maka dari itu, Tribunnews.com ( TribunMadura.com network ) menyajikan contoh teks khutbah Idul Adha 2021, yang dikutip dari jatengprov.go.id.
Baca juga: MUI Sarankan Daging Kurban Idul Adha yang Sudah Diolah Diberikan ke Warga yang Isoman, ini Dasarnya
Judul khutbah Idul Adha ini adalah 'Di Tengah Pandemi Covid-19' oleh Dr. KH. Ahmad Darodji, M.Si.
Beliau merupakan Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Tengah.
Berikut contoh teks khutbah sholat Idul Adha 2021:
KHUTBAH PERTAMA
Allahu Akbar x 3 Walillahil Hamd
Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah
Pada hari ini, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha. Semuanya mengumandangkan takbir, tahlil dah tahmid.
Ada yang melaksanakan shalat Id di masjid, ada yang di mushala, di tempat terbuka serta ada yang melaksanakannya di dalam rumah sesuai dengan kondisi atau zona atau level daerah masing-masing.
Tidak ada luapan kegembiraan karena semuanya sedang berupaya dengan segenap kemampuan untuk menghadapi perkembangan penularan Covid-19 yang akhir-akhir ini sangat memprihatinkan, terutama dengan berkembangnya varian baru, khususnya varian delta.
Mengatasi kondisi dewasa ini tentu bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Ini adalah tanggung jawab kita semuanya.
Hifdlun Nafsi ( حفظ املفس ) atau menjaga kehidupan manusia ini adalah tanggung jawab kita semua. Firman Allah SWT. dalam Al-Qur‟an Surat Al-Maidah ayat 32 :
وَ أَحْ اىَا كَََنا ا أَحْ ا املااسَ يؾًا
“Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia” (QS. Al-Maidah : 32).
Jamaah shalat Idul Adha yang dirahmati Allah
Mari di samping kita menjaga diri, kita juga selamatkan orang lain. Karena itu mari kita viralkan ajakan kita untuk “jogo tonggo”, artinya kita turut menyelamatkan saudara kita sebagai ajakan utama kita saat ini.
Apalagi sesuai perkembangan terbaru klaster keluarga adalah klaster yang sangat menonjol. Sudah banyak saudara kita yang wafat karena Covid-19 ini.
Rumah sakit sudah kesulitan daya tampung sehingga tempat parkir dan tempat lain terpaksa dijadikan tempat isolasi.
Tenaga medis, dokter, perawat, bahkan tenaga pemakaman sudah kewalahan. Masih ada lagi penolakan warga terhadap pemakaman jenazah kurban Covid-19.
Mari kita tidak abai. Mari kita beramar ma'ruf dan bernahi munkar dengan mengajak umat untuk bisa menerima musibah ini dengan kewajaran dan kesabaran serta melaksanakan dengan ketat protokol kesehatan atau yang dikenal dengan 5 M.
Baca juga: Bacaan Teks Khutbah Idul Adha 2021, Bisa untuk salat Idul Adha di Rumah Saja atau Jamaah
Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Kita ikuti petunjuk pemerintah dan para ahli untuk memelihara dan meningkatan daya tahan atau imunitas kita.
Mari kita menjadi contoh yang baik sehingga umat akan meneladani kita dan penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan dan diatasi.
Ajakan dan contoh dari kita sangat dibutuhkan. Dalam hadis riwayat Al-Hakim dan At-Thabari dari Hudzaifah, Rasulullah SAW. bersabda :
“Barang siapa tidak peduli atau tidak menganggap penting urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka”.
Allahu Akbar x 3 Walillahil Hamd
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah
Tentu kita rindu kehidupan normal seperti sebelum berkembangnya Covid-19. Dan kita tahu bahwa Covid-19 adalah makhluk Allah SWT.
Karena itu mari kita memohon kepada sang Kholik, Allah SWT. agar segera memanggil kembali Covid-19 ini dengan berbagai upaya yang bisa kita lakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Mari kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Insya Allah, Allah SWT. akan membuka jalan untuk keluar dari kesulitan ini.
Dalam Al-Qur'an Surat Thalaq ayat 2 dan 3 Allah SWT. Berfirman :
"Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan Dia akan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya" (QS. Thalaq : 2-3).
Maka marilah kita lakukan pendekatan diri sebaik-baiknya kepada Allah dengan cara :
1. Memperbaiki ibadah kita karena barangkali selama ini ada kekurangannya.
2. Kita perbanyak beristighfar, mohon ampun kepada Allah SWT. karena insya Allah dosa kita memang banyak. Mari berjanji di hati kita untuk tidak mengulagi kesalahan di kemudian hari.
3. Kita perbanyak doa, istighotsah dan qunut nazilah, khususnya doa daf'ul bala‟.
4. Kita perbaiki hubungan kita, baik hubungan sekeluarga maupun interaksi dengan masyarakat luas.
5. Kita perbanyak shodaqoh. Shodaqoh adalah salah satu wujud dari kepedulian kita terhadap saudara kita yang membutuhkan khususnya mereka yang terdampak Covid-19.
Termasuk melaksanakan niat kita untuk menyembelih hewan kurban dengan mengikuti cara penyembelihan hewan kurban di saat pandemi dengan tetap jaga jarak dan menghindari kerumunan. Yakinkan hati kita dan saudara - saudara kita bahwa shodaqoh adalah penolak bala.
6. Dan berbagai pendekata kepada Allah SWT. agar Allah SWT. segera mengangkat Covid-19 ini.
Semoga Allah SWT. mengabulkan semua permohonan kita. Amin Ya Robbal Alamin.
بَرك الله لَ ومكم فى املرا ن امؾغيْ ونفؾني واياكم بما و الايات والَّهر الحكيْ وثلبل الله نى و نكم ثلاوثو
انو ىو امس يػ امؾليْ وكل رب اغفر وارحم وانت خير
امراحم
KHUTBAH KEDUA
Jamaah Shalat Idul Adha rahimakumullah
Kita akhiri rangkaian ibadah Shalat Idul Adha hari ini dengan bermunajat kepada Allah SWT. agar Allah SWT. selalu menjaga kesabaran kita, kesehatan, keimanan, dan ketakwaan kita.
Serta memberikan keberkahan sehingga hari esok lebih baik daripada hari ini. Amin Ya Robbal Alamin.
Tata Cara Sholat Idul Adha
Dikutip dari Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim oleh Ustaz M. Syukron Maksum, berikut tata cara sholat Idul Adha:
Niat salat Idul Adha:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــــــالَى
"Ushallii sunnatan liidil adha rok'ataini (makmuman / imaaman) lillahi ta'alaa."
Artinya: "Aku berniat salat Iduladha dua rakaat [sebagai makmum / imam] karena Allah ta'ala."
1. Membaca takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
2. Untuk rakaat pertama, dilakukan 7 (tujuh) kali takbir dan di antara tiap takbir itu disunahkan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhaanallaahi walhamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
4. Membaca surah al-Fatihah, diteruskan membaca surah dari Alquran yakni Surat Qaf dan surat Al-A'la.
5. Ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti sholat biasa.
6. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan.
7. Membaca Surah al-Fatihah, diteruskan membaca surt Al Ghasyiyah.
8. Ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
9. Setelah salam, maka disunahkan mendengarkan khutbah Idul Adha.
(Tribunnews.com/Whiesa)