Kini, kondisi Rupbasan Surabaya sudah sedikit lega. Apalagi, Rupbasan Surabaya juga meluncurkan inovasi Sistem Rupbasan Siji Surabaya (Si RUSIYA) untuk memudahkan proses layanan barang bukti seperti penitipan, peninjauan dan pengeluaran barang bukti.
Aplikasi ini memberikan informasi barang bukti dan percepatan penitipan dan pengeluaran barang bukti pada APH tanpa perlu ke Kantor Rupbasan.
"APH memiliki akun dan user sendiri untuk proses penitipan dan pengeluaran BB," pungkas Endang.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono menegaskan, overcroded di Rupbasan ini juga sangat membebani negara. Pasalnya, negara harus mengeluarkan biaya lebih untuk perawatan.
Terutama untuk mobil-mobil mewah yang memerlukan alat dan teknisi khusus. Oleh karena itu, terobosan ini diperlukan agar masalah bisa diselesaikan.
"Kami berharap adanya kerjasama yang baik dengan APH agar Rupbasan tidak sampai overcrowded," kata Krismono.