Karena kegiatan ini bukan bagian dari kegiatan SMKN 3 Boyolangu, para siswa tidak izin maupun memberitahukan ke sekolah.
Meski demikian Rofiq mengaku tetap terbeban, karena yang menjadi korban adalah siswanya.
Pihak sekolah tetap berupaya membantu upaya penyembuhan ACA.
"Bagaimana pun dia adalah anak kami. Sekolah tidak akan lepas tangan," ucapnya.
Sebelumnya ACA gagal saat akan mengaitkan pengaman di ketinggian 3 meter.
Dia terjatuh dari pijakannya yang ada di ketinggian 2 meter dari tanah.
Namun karena pinggangnya terikat tali pengaman, tubuhnya memutar dengan cepat.
Kepalanya berputar ke bawah sementara kakinya ke atas.
Saat itulah kepalanya membentur besi landasan papan panjat tebing. (David Yohanes)