Mengenal Istilah Microsleep saat Berkendara, Simak Penjelasan Ahli Sangat Berbahaya

Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi mobil Vanessa Angel di Tol Jombang

Microsleep rentan terjadi di kondisi perjalanan yang stagnan. Misalnya jalan yang memiliki rute jalur lurusan panjang, seperti jalan tol atau jalur yang sudah sering pengemudi lewati.

"Ketika kondisi stagnan pengemudi cenderung bosan sehingga hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi. Kondisi ini yang membuat otak tidak aktif bekerja," ujar Jusri Pulubuhu Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, microsleep bisa juga terjadi saat mata terbuka, ketika tengah berkendara. Kondisi di mana mata terbuka, tetapi kesadaran hilang, ini tentu sangat berbahaya.

"Misalnya, seandainya mobil sedang melaju pada kecepatan 70 kilometer per jam (kpj), microsleep selama 3 detik membuat kendaraan melaju tanpa kendali sejauh 200 meter," kata Jusri.

Maka dari itu, jangan mengabaikan rasa lelah atau ngantuk ketika berkendara. Langkah paling baik adalah berhenti di tempat peristirahatan atau rest area dan istirahat sejenak.

"Bisa dibuat waktu periodik istirahat, misal setiap perjalanan dua jam sekali berhenti istirahat," ujar Jusri.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kenali Bahaya Microsleep saat Berkendara, Simak Cara untuk Mencegahnya

Berita Terkini