Berita Tulungagung

Diduga Lepas dari Pengawasan Balita Menggemaskan di Tulungagung Tewas Mengapung di Kolam Ikan

Penulis: David Yohanes
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi memeriksa kolam tempat korban Balita yang tercebur di Tulungagung.

"Tapi setelah diperiksa oleh dokter Puskesmas, ternyata  korban sudah meninggal dunia," ungkap Sukirno.

Keluarga melaporkan kejadian ini ke Polsek Boyolangu.

Anggota Unit Inafis Satreskrim Polres Tulungagung yang memeriksa tubuh korban, menemukan benjolan di dahi dan kepala belakang.

Luka memar membiru itu diduga akibat benturan dengan dinding kolam.

"Tidak ada kekerasan lain. Korban meninggal karena tenggelam," tandas Sukirno.

Korban Keenam

Desa Wajaklor adalah salah satu sentra budidaya ikan, terutama ikan hias.

Lingkungan tempat kejadian banyak kolam milik warga.

AG adalah anak ke-6 yang meninggal dunia karena tercebur kolam ikan selama 2021 di Kabupaten Tulungagung.

Pada 22 Maret 2021 silam, ZA, bocah perempuan berusia 23 bulan ditemukan tewas mengambang di kolam ikan gurami di  Kecamatan Kedungwaru.

ZA mengalami kecelakaan setelah lepas dari pengawasan saudara sepupunya.

Pada 15 April 2021 dua anak laki-laki meninggal bersamaan, karena tercebur kolam ikan koi di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol.

Kedua adalah MAF (7) dan FAS (6), lepas dari pengawasan orang tua.

Pada 4 Juni 2021, NZ, bocah perempuan 1,5 tahun tewas tercebur kolam ikan lele di Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang.

Pada 15 Juni 2021 MAS (2,5) warga Desa Domasan, Kecamatan Kalidawir masuk ke dalam kolam setelah lepas dari pengawasan orang tuanya.

Selain korban anak-anak, seorang lansia bernama Katemah (81), warga  Dusun Baran, Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan tewas tercebur  kolam ikan guram pada Selasa (20/4/2021) malam.

Tingginya angka kecelakaan tercebur kolam ini karena banyaknya kolam di area permukiman warga.

Banyak di antaranya tidak dilengkapi pengaman yang memadai.

Berita Terkini