Melihat kondisi bayi, Supriyadi memperkirakan ia baru dilahirkan satu jam sebelumnya.
"Yang pasti belum lama, karena kondisinya masih merah. Ari-arinya kalau sudah lama pasti mengering," tandasnya.
Bayi ini lalu dievakuasi ke Puskesmas Ngantru untuk mendapatkan perawatan.
Hasil pengukuran, bayi mungil ini mempunyai berat 2,5 kilogram dan panjang 48 Centimeter.
Saat di Puskesmas ia rewel dan sulit untuk minum susu formula.
Saat ini masih dilakukan observasi, untuk memastikan kondisinya.
Jika nanti kondisinya memburuk, bayi akan dirujuk ke RSUD dr Iskak.
Diperkirakan bayi dilahirkan di luar fasilitas kesehatan, karena tali pusarnya tidak dipotong.
"Kalau dia lahir di bidan atau fasilitas kesehatan, pasti tali pusarnya langsung dipotong," ucap seorang perawat yang menjaga bayi itu.
Kapolsek Ngantru, AKP Pudji Widodo, mengatakan masih melakukan penyelidikan.
Pihaknya masih mengumpulkan informasi untuk melacak ibu bayi ini.
Sejauh penyelidikan belum mengarah ke seseorang.
"Kami tanya Kades, belum ada indikasi warganya yang hamil dan melahirkan. Kami akan cari tahu, apakah bayi ini dibuang atau bagaimana," ujar Widodo.