Beda halnya dengan di pasar, stok minyak goreng kemasan di beberapa minimarket kosong. Sejumlah calon pembeli pun kecewa.
"Saya coba-coba cari, ternyata kosong. Ada pengumuman Rp14 ribu ternyata stok nggak ada," kata Nurika, pembeli di salah satu minimarket di Surabaya Selatan.
Namun, tak sedikit minimarket yang juga masih memiliki stok minyak goreng kemasan. "Senang juga akhirnya bisa menemukan minyak goreng. Harapannya, harga bisa stabil tak ada kenaikan ya," kata Maya pembeli lainnya.
Petugas minimarket pun mengakui bahwa semenjak harga minyak menjadi satu harga, permintaan naik.
"Memang antusias pembeli minyak goreng untuk harga Rp14 ribu ini naik dua hari terakhir," kata pelayan toko, Tegar.
"Namun, tidak sampai habis. Stok masih. Tiap pembeli dibatasi, maksimal 2 liter," tambah dia.
Penyesuaian harga minyak di pasar akan dilakukan selama sepekan (terhitung sejak Rabu (19/1/2022).
Targetnya, minggu depan masyarakat bisa membeli minyak di pasar dengan harga Rp14 ribu.
Pemkot Surabaya ikut memantau stok maupun kebijakan minyak goreng satu harga yang ada di toko ritel modern.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, sejak Sabtu (22/1/2022) kemarin, pihaknya telah melakukan pemantauan stok dan Harga Eceran Tertinggi (HET) di sejumlah toko ritel modern.
Untuk hasilnya, stok minyak goreng terpantau aman dengan harga tetap Rp14.000 per liter.
"Sebenarnya, stoknya masih aman. Saya bingung di titik tertentu ada yang menyampaikan sampai kehabisan, sampai langka. Ketika saya cek, masih ada," kata Wali Kota Eri, Minggu (23/1/2022).
Oleh karena itu, Wali Kota Eri mengimbau masyarakat agar tak perlu panik terhadap stok minyak goreng.
Terkait intervensi harga di pasar, Pemkot Surabaya juga menggelar operasi pasar. Operasi pasar digelar sejak tanggal 21 hingga 28 Januari 2022.
"Dalam operasi pasar ini, ada sejumlah kebutuhan pokok. Di antaranya, minyak goreng," kata Cak Eri.