TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN – Dua mahasiswa menderita luka di bagian kepala dalam aksi damai dalam unjuk rasa oleh mahasiswa mengatasnamakan Trunojoyo Bergerak di halaman Gedung DPRD Bangkalan, Senin (11/4/2022).
Itu setelah terjadi aksi saling dorong antara massa mahasiswa dan kepolisian yang tidak terelakkan
Dalam aksi 11 April 2022 itu, halaman DPRD Bangkalan menjadi lokasi tujuan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya.
Tercatat siang itu, ada tiga gelombang aksi unjuk rasa massa mahasiswa di halaman gedung wakil rakyat tersebut.
Trunojoyo Bergerak adalah massa mahasiswa ketiga yang berunjuk rasa hingga berujung kericuhan.
“Ada tiga tahapan (aksi unjuk rasa), massa pertama dan kedua saat itu tengah berada di dalam (Gedung DPRD)," kata Ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad (Ra Fahad) di hadapan awak media.
"Massa mahasiswa ketiga agak ricuh, ada korban tetapi alhamdulillah tidak banyak,” ungkap dia.
Baca juga: Demo Tolak Penundaan Pemilu di Bangkalan Ricuh, 2 Orang Menderita Luka di Kepala, Ini Identitasnya
Sebelum terjadi kericuhan, massa mahasiswa sempat membakar sebuah ban bekas di halaman Gedung DPRD Bangkalan.
Itu dilakukan mahasiswa setelah upaya negosiasi dengan pihak kepolisian untuk memasuki gedung tidak membuahkan hasil.
Pihak kepolisian akhirnya berhasil memukul mundur massa mahasiswa hingga keluar halaman gedung. Namun hal itu tidak menyurutkan massa mahasiswa, aksi menutup simpang tiga Jalan Halim Perdana Kusuma dilakukan hingga menjelang waktu Berbuka Puasa.
Dalam siaran pers nya, mahasiswa mengaku muak atas sikap presiden yang terus menerus lepas tangan dengan sikap politikus haus kekuasaan dan kekayaan. Aliansi Trunojoyo Bergerak menuntut, di antaranya;
Memerintahkan Presiden Republik Indonesia untuk memastikan fraksi partai politik tidak berupaya merealisasikan penundaan pemilu yang sudah ditetapkan pada 14 Februari 2022.
Memerintahkan DPR RI untuk tidak berupaya merealisasikan amandemen terhadap Undang-undang Dasar 1945 yang merubah ketentuan pasal mengenai batas periode jabatan Presiden RI.
Selanjutnya, memerintahkan Presiden Republik Indonesia untuk menggariskan kebijakan untuk menurunkan harga BBM jenis Pertamax atau setidak-tidaknya mengembalikan seperti harga semula, dan memerintahkan Presiden Republik Indonesia untuk berupaya menormalisasi kelangkaan minyak goreng yang meresahkan masyarakat.
Ra Fahad menjelaskan, tidak ada maksud pihaknya enggan menemui massa mahasiswa ketiga. Namun saat massa Trunojoy Bergerak datang, dirinya sedang menerima massa mahasiswa kedua di dalam Gedung DPRD Bangkalan.