TRIBUNMADURA.COM - Simak deretan amalan sunnah menjelang salat sunah Idul Fitri.
Sebentar lagi umat Islam akan menjalani Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah.
Tentu momentum ini menjadi momen spesial.
Salat Idul Fitri jadi momen yang penting di hari yang penuh berkah dan kegembiraan ini.
Dalam momen Idul Fitri sampai dengan salatnya ini dihadiri oleh semua orang Muslim, mulai dari yang muda hingga tua, perempuan maupun laki-laki.
Baca juga: Memotong Kuku hingga Memakai Pakaian Terbaik, Inilah Amalan-Amalan Sunnah sebelum Salat Idul Fitri
Bahkan perempuan yang sedang haid, juga diperintahkan oleh Nabi SAW supaya hadir.
Hanya saja mereka tidak ikut salat dan tidak masuk ke dalam shaf salat, namun ikut mendengarkan pesan-pesan Idul Fitri yang disampaikan oleh khatib.
Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiyah al-Anshariyah ia berkata, "Rasulullah saw memerintahkan kami untuk menyertakan gadis remaja, wanita yang sedang haid, dan wanita pingitan. Adapun wanita yang sedang haid supaya tidak memasuki lapangan tempat salat, tetapi menyaksikan kebaikan hari raya dan dakwah yang disampaikan khatib bersama kaum muslimin." (HR. Ahmad)
Simak ulasan berikut, terdapat amalan sunnah yang dapat dilakukan oleh kaum Muslim yang masih berkaitan dengan pelaksanan shalat Idul Fitri.
Dilansir dari buku Panduan Lengkap Ibadah Muslimah karya Syukron Maksum, diterangkan bahwa, terdapat beberapa sunnah saat melakukan shalat Ied.
Di antaranya, Mandi dan memakai pakaian yang terbaik, makan sebelum shalat, bertakbir dan melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.
Berikut amalan sunnah saat shalat Idul Fitri :
1. Mandi dan Berhias Memakai Pakaian Bagus
Orang yang menghadiri salat Idul Fitri baik laki-laki maupun perempuan dituntunkan agar berpenampilan rapi, yaitu berhias, memakai pakaian bagus (tidak harus mahal, yang penting rapi dan bersih), dan wangi-wangian sewajarnya.
Diriwayatkan dari Ja’far bin Muhammad dari ayahnya dari kakeknya, Nabi saw selalu memakai wool (Burda) bercorak (buatan Yaman) pada setiap ‘Id. (HR. Asy-Syafi’i dalam kitabnya Musnad asy-Syafi’i).