Hasilnya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Diduga korban tewas karena kesulitan bernafas dan kehabisan oksigen saat di air.
"Keluarga menerima kejadian ini sebagai kecelakaan, dan menolak autopsi jenazah," pungkas Anshori.
Anak ke-5 Yang Jadi Korban
AKP adalah anak ke-5 yang tewas tenggelam di kolam ikan di wilayah Kabupaten Tulungagung.
Sebelumnya ada tiga anak asal Kecamatan Rejotangan yang juga menjadi korban, yaitu AF (4), ZA (4), dan US (4).
Lalu ada satu anak asal Kecamatan Kalidawir juga tewas di kolam ikan, yaitu ADB (11).
Selain lima anak tersebut, ada empat lansia yang tewas di kolam ikan.
Mereka adalah IT (72), JAS (77) dan SY (62) asal Kecamatan Ngunut, serta SA (55) asal Kecamatan Rejotangan.
Angka kematian akibat kecebur di kolam ikan ini saat ini lebih tinggi dibanding tahun 2021.
Tahun lalu tercatat ada tujuh orang korban, terdiri dari enam anak-anak dan satu lansia.
Tingginya angka kematian di kolam ikan ini tidak lepas dari status Kabupaten Tulungagung sebagai sentra perikanan darat, baik ikan konsumsi maupun ikan hias.
Banyak kolam ikan yang dibuat tidak jauh dari permukiman warga, bahkan di antara rumah-rumah warga.
Sayangnya kolam-kolam ini tidak dilengkapi pengaman yang memadai.
Korban rata-rata adalah anak yang lepas dari pengawasan, dan para lansia yang punya keterbatasan fisik.