TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pergantian sopir bus maut di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), KM 712.400/A, hingga menewaskan 15 orang, ternyata dilakukan secara sepihak oleh sopir cadangan, Ade Firmansyah.
Pergantian sopir tersebut dilakukan saat bus bernopol S-7322-UW itu, di sebuah Rest Area Tol Saradan-Madiun, KM 626/A, disela perjalanan pulang ke Surabaya, pada Senin (16/5/2022) dini hari.
Kepada penyidik Unit Kecelakaan Satlantas Polres Mojokerto Kota, Ade mengaku, pihaknya berinisiatif sepihak untuk menggantikan Ari mengemudi, karena melihat sang teman sedang tertidur pulas di bagasi bus.
"Pemeriksaan dari Ade Firmansyah, kernet itu juga demikian, kernetnya ini mengambil inisiasi sendiri. Karena tidak tega melihat sopir utama kelelahan sehingga mengambil alih itu kemudinya. Ade mengakui kalau itu inisiatif sendiri," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (20/5/2022).
Baca juga: Fakta Baru Sopir Bus Ardiansyah, Minum Bir Sebelum Balik ke Surabaya, Alasannya Karena Ingin Minum
Kumpulan Berita Lainnya seputar Kecelakaan
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Sopir utama memilih tidur di bagasi bus sembari menunggu para penumpang beristirahat memanfaatkan fasilitas, selama singgah sementara di rest area tersebut.
Ade, lanjut Kombes Pol Dirmanto, mengaku merasa kasihan terhadap temannya yang sedang tidur terlelap di bagasi bus.
Lalu, Ade berinisiatif mengambil alih kemudi bus tanpa sepengetahuan dari sang teman.
Kemudian, Ade melanjutkan perjalanan pulang mengemudikan bus tersebut, menuju Kota Surabaya.
Namun nahas, setibanya di Tol Sumo, KM 712.400, bus menghantam tiang papan reklame di bahu jalan sebelah kiri.
"Dia mengambil inisiasi sendiri, akhirnya bagasi belakang ditutup sama dia, kemudi diambil alih sama dia. Jadi sopir utama itu, juga enggak ngerti kalau kendaraan jalan. Karena kecapekan. Tahu-tahu sudah kejadian kecelakaan," jelasnya.
Mantan Kapolsek Wonokromo itu menambahkan, Ade sejak awal memang hanya mendampingi Ari sopir utama bus tersebut, untuk melakukan perjalanan rombongan wisata tersebut.
Mengenai keputusan memilih Ade sebagai sopir cadangan untuk perjalanan bus tersebut, padahal tidak memiliki lisensi keabsahan keterampilan mengemudi, Surat Izin Mengemudi (SIM).
Dirmanto mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil pengembangan atas proses penyidikan yang telah bergulir.
"Jadi pengakuan dari sopir utama, dia itu sebagai sopir cadangan," pungkasnya.