Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi diklaim berdampak terhadap sektor ekonomi.
Untuk menanggulangi penyakit PMK ini, peternak sapi khususnya di Kabupaten Pamekasan, Madura diminta agar intens memeriksakan kesehatan hewan ternak sapinya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Pamekasan, dr. Ridwan Toriq menyampaikan, wabah PMK ini memiliki tingkat kematian pada ternak yang sangat rendah.
Namun memiliki dampak yang sangat tinggi terhadap sektor ekonomi.
Catatan dia, sampai saat ini terdapat 16 kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Timur yang sudah terpapar wabah PMK.
"Para peternak kami minta untuk memahami dan mematuhi terkait imbauan yang disampaikan pemerintah terkait penaggulangan wabah PMK seperti halnya tidak melakukan jual beli sapi ke luar daerah," kata dr. Ridwan Toriq kepada TribunMadura.com, Jumat (20/5/2022).
Ia berpesan, apabila terdapat sapi yang memiliki indikasi terjangkit wabah PMK, segera mungkin agar melaporkan kepada dinas kesehatan hewan.
Sehingga nantinya akan dilakukan pemantauan dan pemeriksaan kesehatan lebih cepat.
"Segera karantina sapi yang terindikasi PMK dan pisahkan dengan sapi yang lain," imbaunya.
Baca juga: Polisi Minta Peternak Segera Lapor Bila Kesehatan Sapi Menurun, Begini Ciri-Ciri Sapi Terjangkit PMK
Baca juga: Kondisi 5 Sapi Positif PMK di Bangkalan Mulai Membaik, Namun SOP Lalu Lintas Pengiriman Belum Jelas
Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunMadura.com