Diakui R, ia dijadikan pemuas nafsu SR berkali-kali.
Mendengar pengakuan putranya, ibu korban didampingi guru pun tak sungkan untuk melapor ke kantor polisi.
Penyidik Polres Nunukan hingga kini masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.
"Penyidik masih periksa terduga pelaku itu. Apa motifnya termasuk juga apakah dia memang benar mantan PSK. Unsur penerapan pasal nanti setelah rangkaian gelar perkara selesai," ungkapnya.
Kondisi Korban
Saat ini korban mengalami depresi berat atau trauma dan dirawat di RSUD Nunukan.
Termasuk hal yang membuat korban menjadi depresi berat.
Direktur Utama RSUD Nunukan, dr Dulman mengatakan pihaknya menyiapkan tiga dokter spesialis untuk menangani masalah kesehatan remaja yang menjadi korban pelecehan seksual.
"Saya menugaskan tiga orang dokter spesialis untuk melakukan pemantauan dan pengobatan terhadap korban. Dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter spesialis kesehatan anak, dan spesialis kulit dan kelamin," kata dr Dulman kepada TribunKaltara.com, Jumat (20/05/2022), pukul 13.00 Wita.
Menurut dr Dulman, korban inisial R itu mengalami depresi berat, lantaran pelecehan seksual yang dialami korban sudah berkali-kali.
dr Dulman mengaku korban dirawat di RSUD Nunukan sejak Selasa (17/05) dengan kondisi jiwa yang cukup memprihatinkan.
Namun saat ini kata dia, korban R sudah tidak ditangani lagi oleh dokter spesialis kesehatan anak dan spesialis kulit dan kelamin.
"Waktu datang keluhannya rasa gatal pada kelamin, takutnya menderita penyakit kelamin. Sifilis tidak didapatkan. Saat ini masalah jiwa anak itu, karena kalau penanganan masalah jiwa anak waktunya tidak sebentar," ujarnya.
dr Dulman katakan korban R cenderung menyendiri, melamun, kadang tertawa dan berbicara sendiri.
"Semoga anak itu segera pulih. Kita prihatin apalagi dia masih pelajar juga, masa depannya masih panjang," tuturnya
Korban Diduga Dicekoki Obat Kuat
Korban sudah lama menjadi budak seks tersangka.