Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama
TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG - Masyarakat Kabupaten Sampang, Madura harus merogoh gocek cukup dalam untuk mendapatkan obat demi menyembuhkan sapi yang terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Mengapa tidak, warga harus mengeluarkan uang senilai Rp 70 ribu sampai Rp 75 ribu sekali berobat.
Hal itu dirasakan warga Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Sampang, Umriyah.
Ia mengatakan, semenjak ada wabah PMK di Sampang, sebanyak dua sapi peliharaannya turut terserang.
Baca juga: Imbas Wabah PMK kini Harga Sapi Anjlok, Pasar Sapi di Robatal Sampang Jadi Sepi Pengunjung
Kepanikan pun menghantui, sehingga ia mencoba memanggil dokter hewan agar sapi peliharaannya mendapatkan penanganan medis.
"Saya dikenai biaya Rp 150 ribu untuk pengobatan dua sapi, berarti setiap sapinya dikenai biaya sebesar Rp 75 ribu," ujarnya.
Begitupun dengan warga lainnya, asal Desa Bencelok, Kecamatan Jrengik, Sampang Abdul Hamid yang terpaksa mengeluarkan biaya demi mengobati sapinya di tengah kondisi perekonomian seret.
Biaya yang dikeluarkan senilai Rp. 70 ribu kepada penyuluh, mengingat hanya satu sapi suspek PMK.
Namun setelah sapi dalam kondisi sembuh, salah satu sapi lainnya milik Abdul Haid ikut terserang.
"Jadi malah yang sakit gantian, terpaksa meski terbilang mahal, ya saya suntikkan juga," tuturnya.
Terpisah, Kabid Perternakan dan Kesehatan Hewan Dispertan dan KP Sampang, Hendra Gunawan menyampaikan, untuk biaya pengobatan biayanya memang bervariatif.
Adapun harganya berkisar Rp 70 ribu hingga sekitar Rp 100 ribu, tergantung obat yang diberikan, melihat kondisi sapi.
Tak hanya itu kondisi jarak tempuh juga mempengaruhi.
"Apabila sapi yang terkena PMK kondisinya parah maka obatnya konsentrasinya lebih tinggi dan itu lumayan mahal," pungkasnya.