TRIBUNMADURA.COM - Kisah seorang bule Afrika yang berjuang demi bisa menikahi gadis Aceh.
Diketahui pada Minggu (17/7/2022) lalu mereka telah melangsungkan akad nikah ulang di rumah salah satu ulama di Aceh Timur.
Bukan tanpa hambatan, ternyata bule Afrika itu sempat ditantang oleh calonnya sebagai syarat agar bisa menikah.
Simak kisah manis yang dialami pasangan dua benua berikut ini.
Baca juga: Seserahan Pernikahan Senilai Rp 100 Juta Viral, Calon Pengantin Pria Bawa Sapi, Ayam Hingga Gabah
Artikel menarik lainnya di Googlenews Tribun Madura
Upacara intat linto baro pria yang berasal dari Negara Nigeria, Afrika Barat, ke rumah istrinya Fatimah Zahara Binti Idris warga Gampong Teupin Jareng Kuala Peudawa Puntong, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Selasa (19/7/2022) kemarin berlangsung sukses dan meriah.
Hal itu dilakukan, sesuai hajat wali mempelai wanita karena sebelumnya mereka menikah di Malaysia 2017 silam.
Pernikahan beda benua ini disambut antusias oleh tamu undangan.
Setiba di rumah dara baro, langsung dilakukan proses tukar ranup.
Lalu pihak keluarga linto baro menyerahkan linto baro dan diterima oleh pihak keluarga mempelai wanita.
Selanjutnya, kedua mempelai di-peusijuk di pelaminan.
Kedua mempelai terlihat serasi mengenakan pakaian adat khas Aceh.
Fatimah Zahara binti Idris Hasan, menceritakan awal mula ia bertemu jodoh dengan pria asal Afrika itu.
Awalnya, katanya, ia merantau ke Malaysia.
Setelah 3 tahun di sana, ia berkenalan dengan pria tersebut.
"Awalnya saya sempat ragu karena perkenalan kami sangat singkat, dan kami tidak ada pacaran. Dulu saya tantang dia untuk masuk Islam, saya pikir dia tak sungguh-sungguh, tapi akhirnya dia benar benar masuk Islam, dan Alhamdulillah keluarganya juga menyambut baik," ungkap Fatimah Zahara.
Setelah pria tersebut masuk Islam, ungkap Fatimah, lalu mereka melangsungkan pernikahan di Malaysia sekitar tahun 2017.
"Kami sudah menikah 5 tahun, dan telah memiliki dua anak, anak pertama Sofya Chizaram Obguagu (4), dan kedua Daniel Nnamdi Obguagu (1,5)," ungkap Fatimah.
Pasca menikah dan telah menjalani bahtera rumah tangga selama 5 tahun, ungkap Fatimah, ia mengaku sangat bahagia meski berbeda negara.
"Kalau sekarang karena sudah saling kenal, Alhamdulillah saya sangat bahagia, karena dia penyabar, dan bertanggung jawab terhadap keluarga, " ungkap Fatimah.
Sebelum resepsi pernikahan ini, jelas Fatimah, mereka sudah 2 bulan pulang ke Aceh Timur, dan kini sudah membangun rumah sendiri.
"Rencananya jika ada usaha yang tepat, kami menetap di Aceh," cetusnya.
Sehari-hari, ujar Fatimah, mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Selain itu, suaminya terus mendalami Ilmu Agama sesuai dengan ajaran Islam.
Sementara itu, Abdullah Bin Adam, mengaku sangat bahagia memiliki istri warga Aceh.
Bahkan, kini mereka telah memiliki dua orang anak.
"Saya cinta Aceh, dan saya akan membuka usaha di Aceh agar bisa menetap di Aceh, " ungkapnya.
Sementara itu, Karyani, Keuchik Teupin Jareng Kuala Peudawa Puntong, mengaku sangat mendukung Fatimah dan suaminya Abdullah menetap di Aceh.
Selain itu, Karyani, mengaku akan mengajak dan membimbingnya mendalami Ilmu Agama Islam melalui majelis taklim agar mantap dalam beribadah.(*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com