"Bahkan pengakuan dari semua santri katanya sering, sehari bisa tiga kali, pagi, siang dan malam di panggil terus,"tuturnya.
"Malah sama istrinya sendiri jarang, ngomong aja jarang, cek jarangnya," urainya.
Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Jember IPTU Dyah Vitasari membenarkan adanya aduan tersebut. Kini sedang meminta pelapor mendatangkan para saksi.
"Ini masih tak suruh bawa santri-santri yang mungkin pernah menjadi korban,"katanya.
Menanggapi adanya laporan tersebut, Pengasuh Ponpes di Jember, FM menyebut kegiatan di tengah malam tersebut, adalah evaluasi pembelajaran santri aja.
"Tidak ada penggerebekan, dan itu kegiatan yang biasa dilakukan santri dalam rangka evaluasi, disini kegiatan selesai jam 11 malam, jadi evaluasi dilakukan setengah dua belas malam,"tanggapnya saat ditemui di Ponpes nya.
Baca juga: Janda Sampang Tembus 1.748 Orang Sepanjang 2022, Tingginya Kasus Perceraian Karena Ini
FM membantah adanya pisah ranjang dengan istrinya tersebut.
Bahkan saat kejadian, dia mengaku masih bersama sang istri.
"Saya masih tidur dikamar, tidur sama istri saya sama anak saya. Jadi saya pilih diam dengan apa yang dilakukan istri saya, meskipun telah dianggap dzolim, main perempuan atau apa saya pilih diam. Demi menjaga keutuhan keluarga, itu saja,"pungkasnya.
Kiai pernah tuduh keponakan Mahfud MD keturunan PKI
Panglima Besar Nahdliyin Bergerak (NABRAK), Firman Syah Ali mengaku sangat terkejut mendapat kabar viral tentang seorang Kiai asal Jember berinisial F yang saat ini tersandung kasus dugaan predator seks. ala Ustaz Herry Wiryawan Bandung yang divonis mati kemarin.
Viral kiai berinisial F ini memiliki jejak digital serangan dan hinaan masif terhadap NU, ulama NU dan pejuang NU.
Salah satu komunitas pejuang NU yang dihina Kiai berinisial F adalah Nahdliyin Bergerak yang biasa disingkat NABRAK.
Sekitar November 2021, Kiai berinisial F melontarkan hinaan pedas melalui YouTube bahwa pendiri NABRAK antara lain Firman Syah Ali adalah keturunan PKI.
Tudingan yang keterlaluan dan emosional itu langsung ditanggapi oleh Firman Syah Ali dengan ultimatum agar F segera mencabut tudingan, meminta maaf dan bertaubat.