Apes memang. Para warga yang terlanjur merasa resah dengan aksi mereka, justru malah mengusir mereka.
"Sekitar 15 anak. Cuma pakai sarung, enggak pakai sajam. Di Panca Jaya, di Jalan Putat Jaya. Depan sekolah SMP Panca Jaya," pungkas Setiyo.
Salah seorang tuan rumah sampai mengambil sebilah tongkat kayu untuk disabetkan secara membabi buta ke segala arah dengan maksud mengusir Setiyo dan Kurniawan.
Namun, situasi teras rumah yang gelap, justru menguntungkan keduanya. Karena situasi serba gelap itu membuat si tuan rumah tak mengetahui secara pasti letak sasaran mereka.
Justru keapesan malah dialami oleh si tuan rumah. Sabetan 'ngawur' itu malah mengenai pelipis sisi kiri kepala anaknya sendiri yang saat itu turut keluar menghalau kedatangan para pelaku tawuran sarung yang lari tunggang langgang menghindari kejaran anggota kepolisian.
"Posisi lampunya gelap, jadi gak kelihatan, dia nyabet ngawur," ujar Kurniawan yang mengenakan kaus warna hitam itu.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sawahan Polrestabes Surabaya Iptu Hafisullah Mokoginta mengatakan, untuk pelaku tawuran sarung yang diamankan telah dimintai keterangan.
Pihak masing-masing orangtua kedua remaja itu, juga sudah dipanggil untuk membuat surat pernyataan.
Hafisullah juga mengimbau untuk para orangtua selalu mengawasi aktivitas pergaulan anaknya supaya tidak terlibat tawuran atau melakukan tindakan kriminalitas.
"Kami lakukan pembinaan, supaya tidak mengulangi lagi," ujar Hafisullah.