TRIBUNMADURA.COM - Kasus pembunuhan terjadi di Sumatera Selatan dilakukan oleh anak pada ibu kandungnya.
Seorang anak bunuh ibu kandungnya sendiri saat tadarusan di masjid.
Sang ibu meregang nyawa seusai salat tarawih.
Peristiwa tragis tersebut terjadi di Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel).
Dikutip dari Tribunnews.com, pelaku bernama Muksin (36) warga Desa Letang, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin.
Pelaku saat ini sudah diamankan polisi setelah membunuh ibu kandungnya.
Korban bernama Siti Fathona (56) harus meregang nyawa di dalam masjid Baiturahman, saat tengah tadarus Alquran seusai menjalankan salat tarawih, Senin (27/3/2023) sekitar pukul 21.30 WIB.
Korban tewas ditusuk pelaku di bagian pinggang kanan hingga tembus ke bagian pinggang kirinya dengan menggunakan sebilah pedang.
Baca juga: Imbas Istri Selingkuh, Suami Ancam Bunuh Diri, Hingga Bersiasat Habisi Nyawa Selingkuhan
Seusai membunuh Ibu kandungnya, pelaku juga melukai ayah kandungnya Misbahul Munir (60), yang mana pada saat itu sang ayah tengah berusaha menolong istrinya yang bersimbah darah di dalam masjid. Munir pun mengalami luka bacokan dan berhasil menyelamatkan diri dari amukan anak kandungnya tersebut.
Kapolres Musi Banyuasin, AKBP Siswandi SIk melalui Kasi Humas AKP Susianto mengatakan, seusai membunuh ibu kandungnya serta melukai ayahnya, pelaku kemudian pulang dengan tetap memegangi pedangnya.
Warga bersama aparat kepolisian Polsek Babat Supat segera datang ke lokasi untuk mengamankan pelaku, namun pelaku kembali mengamuk dan melukai anggota polisi.
"Pelaku berhasil kita amankan setelah kita lakukan tindakan tegas terukur dengan menembak di bagian kakinya akibat mengancam warga serta melukai anggota polisi," ujar Kapolres, Rabu (29/3/2023).
Lanjutnya, saat ini tersangka sedang dalam perjalanan menuju Polres Muba dan akan dilakukan rilis oleh Kapolres Muba.
"Tersangka sedang menuju ke Polres Muba bersama tim Polsek Babat Supat," ujarnya.
Baca juga: Polres Sumenep Perketat Keamanan Setelah Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung
Ibu Akhiri Nyawa Anak Sendiri di Bulan Suci
Ibu raja tega pukul balita hingga tewas hanya karena main gelembung saat mandi di bulan suci Ramadan.
Kejadian ini terjadi di Kabupaten Kampar, Riau.
Dilaporkan pelakunya HP yang berumur 32 tahun.
Sementara korbannya berinisial AM masih berusia 3,5 tahun.
Adapun motif HP menganiaya anak balitanya hingga tewas dipicu masalah sepele.
Pelaku emosi saat korban bermain gelembung sabun ketika sedang mandi.
Berikut fakta-fakta kasus ibu muda aniaya anak balitanya hingga tewas di Kampar Riau dihimpun dari TribunPekanbaru.com, Selasa (28/3/2023):
Kronologi kejadian
Kasus ini bermula saat pelaku dan korban berdua di rumahnya di Dusun IV Pulau Sialang Desa Rumbio Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar pada pada Minggu (26/3/2023) malam.
Keduanya ketika itu berada di dalam kamar mandi.
Pelaku sedang mencuci piring, sementara korban mandi.
Sambil mandi, korban asyik bermain gelembung pakai sabun.
Melihat anaknya bermain itulah tiba-tiba emosi pelaku memuncak.
Singkat cerita, korban dianiaya pelaku hingga tewas.
Baca juga: Terungkap Motif Ibu Biarkan Bayi Meninggal hingga Membusuk, Ancam Bunuh Nenek, Suami juga Tak Suka
Korban dipukul pakai gayung
Kapolsek Kampar AKP Marupa Sibarani membenarkan kasus penganiayaan ini.
"Namanya lah anak-anak. Bermain membuat gelembung dari sabun itu. Istilah sekarang itu, bubble ya," katanya.
Marupa kemudian membeberkan penganiayaan yang dilakukan pelaku.
Pertama pelaku mencubit bagian rusuk korban.
Akibatnya korban merasa kesakitan dan menangis dibuatnya.
Meskipun demikian, pelaku melanjutkan menganiaya korban.
Pelaku lalu mengambil gayung untuk dipukulkan ke arah kening korban.
Sebanyak dua kali korban menerima hantaman gayung.
Sangking kuatnya, gayung sampai pecah.
Paha korban juga tak luput dari aksi pelaku.
Hingga akhirnya, pelaku mencekik leher korban hingga tewas.
Pelaku sempat berbohong
Marupa menambahkan, pelaku sempat membohongi suaminya ZA (47) terkait kematian korban.
Pelaku sempat mengaku korban meninggal karena terjatuh di kamar mandi.
ZA tak lantas percaya dengan omongan pelaku.
Untuk mengetahui penyebab kematian korban, jasad AM kemudian diautopsi di rumah sakit.
Tidak lama kemudian ZA juga melaporkan istrinya ke polisi.
HP berhasil ditangkap petugas dari jajaran Polsek Kampar tidak lama setelah kejadian.
Marupa dalam kesempatannya juga meluruskan informasi soal kejiwaan pelaku.
Ia menegaskan, pelaku dalam kondisi sehat.
"Siapa yang bilang? Sehat-sehat aja kok," jawab Marupa saat ditanya rekan media.
Informasi tambahan, pelaku HP sudah diamankan untuk diproses hukum lebih lanjut.
Baca berita viral dan Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com