Berita Banyuwangi

Sempat Video Call saat Istri Dirawat di RS, Suami PMI yang Disiksa di Malaysia: Saya sampai Pangling

Penulis: Aflahul Abidin
Editor: Ficca Ayu
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pekerja rumah tangga asal Banyuwangi, Jawa Timur, dirawat di rumah sakit usai mengalami luka bakar di bagian punggung dan lengan akibat disetrika dan disiram air panas oleh majikan.

TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Sugimin (45), istri Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Banyuwangi yang disiksa majikannya di Malaysia mengaku telah berkomunikasi dengan istrinya seusai kasus kekerasan ditangani kepolisian setempat.

Sugimin mengaku pertama kali mendapatkan kabar soal penganiayaan yang dialami sang istri dari Polis Diraja Malaysia pada H+3 Lebaran.

Saat itu, polisi mengabarkan bahwa istri Sugiman, Iw (38), disiksa oleh majikannya. Ia juga sempat mengobrol bersama sang istri via panggilan telepon. Namun, Sugimin belum mendapat informasi detail soal jenis penganiayaan yang diterima oleh sang istri.

"Mungkin istri saya masih syok," kata dia, saat ditemui di rumahnya di Desa Sraten, Kecamatan Cluring, pada Selasa (2/5/2023).

Baca juga: Tingkah Aneh Pelaku Penembak Kantor MUI, Ternyata Bukan Hanya Sekali Datang Hingga Mengaku Nabi

Seusai mendapat kabar dari polisi setempat, Sugimin yang juga pernah bekerja sebagai PMI di Malaysia langsung menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia.

Beberapa hari kemudian, ia kembali bisa berkomunikasi dengan sang istri melalui KBRI. Saat itu, komunikasi dilakukan via video call. Untuk pertama kalinya, Sugimin melihat sang istri usai disiksa oleh majikan.

"Saya sempat pangling. Wajahnya banyak lebamnya. Rambutnya yang dulu panjang juga pendek," katanya.

Dalam obrolan singkat bersama sang istri itu, ia masih belum tahu kekerasan seperti apa yang diterima oleh istrinya. Informasi soal kekerasan itu justru didapat dari berita-berita yang beredar. Dari berita itu ia baru tahu bahwa punggung dan lengan sang istri disetrika oleh majikan.

Sugimin mengingat ketika awal istrinya bekerja pada majikan tersebut, sang istri sempat bercerita bahwa dirinya sempat mendapat perlakuan kasar. Wajahnya sempat ditampar.

"Setelah itu sempat komunikasi lagi, tapi tidak ada cerita yang aneh-aneh," tambahnya.

Dengan kejadian ini, Sugimin menduga istrinya menahan cerita agar keluarga di Banyuwangi tak susah memikirkannya.

Komunikasi pasangan suami-istri itu dilakukan melalui telepon milik majikannya. Telepon selular milik korban, kata Sugimin, disita.

Sugimin mengaku informasi terakhir soal kabar sang istri didapat empat hari yang lalu. Saat itu istrinya masih di rawat di rumah sakit.

"Belum dapat kabar lagi," tambahnya.

Keluarga korban berharap, majikan pelaku penyiksaan bisa dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum di Malaysia. Ia juga berharap sang istri lekas pulih dan bisa segera pulang ke Banyuwangi.

Baca juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Kakek Dibacok dari Belakang saat Cari Rumput, Tolong!

Halaman
12

Berita Terkini