Hari Kelam Lima ART Dilalui Selama Kerja Ikut Oknum ASN, Disuruh Kerja Tanpa Busana, Hingga Dianiaya

Editor: Aqwamit Torik
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penganiayaan - Seorang majikan aniaya ART hingga lakukan hal tak senonoh, tak pernah menggaji selama ART bekerja

DL tercatat sebagai warga Kabupaten Pringsewu, sedangkan DW beralamat di Kabupaten Pesawaran.

Tapi keduanya sudah tak kuat disiksa majikannya itu. Ketakutan yang sudah membatu itu akhirnya mendorong mereka kabur.

Seperti teman-temannya yang lain, DL yang baru bekerja tiga bulan terhitung 10 Februari 2023 itu juga pernah merasakan disuruh mengepel lantai tanpa busana alias telanjang.

Mirisnya, dari DL masuk bekerja sampai kabur dari rumah pada 8 Mei 2023, belum pernah sekalipun mendapat gaji dari si majikannya itu.

"Pernah saya dipaksa menyapu dan mengepel oleh majikan saya dengan keadaan tidak mengenakan sehelai pakaian di badan," cerita DL saat membuat laporan polisi.

Padahal DL hanya sedikit melakukan kesalahan kecil.

Waktu itu SD yang biasa disapa Oma selesai menggunting obat, bekasnya tak terbuang rapi.

Majikan ini melihat dan mengira DL belum menyapu dan mengepel.

Akhirnya, DL diminta sang majikan kembali menyapu dan mengepel dalam posisi tidak mengenakan pakaian.

Ditampar, Ditendang dan Ditelanjangi

Sebelum mengalami hari-hari buruk di rumah majikannya, DL sempat ditawari kerja di perumahan Citra Land di Kecamatan Tanjungkarang Barat dengan gaji Rp 2,2 Juta. Belakangan makelarnya memindahkan DL ke majikan bengis.

DL sempat curiga. Biasanya seorang ART akan berbicara lewat video call dengan calon majikannya.

Begitu sebaliknya. Tapi si ASN ini menolak dan lebih mengontak DL lewat telpon biasa.

Sejak pertama kali bekerja, DL sudah bisa menandai sifat asli majikannya tersebut kasar dan ringan tangan ke kelima ART termasuk dirinya.

Belum lama menginjakkan kaki di rumah majikannya, semua barang bawaan seperti pakaian termasuk kartu identitas disita.

Halaman
1234

Berita Terkini