Melansir dari New York Times, Kamis (22/11/2018), Brendan P. Zietsch, seorang psikolog dari Quensland, Australia mengatakan bahwa pria dan wanita cenderung akan selingkuh.
Ia menemukan bahwa 9,8 persen pria dan 6,4 persen wanita memiliki pasangan untuk berselingkuh.
Studinya, yang diterbitkan tahun lalu dalam Evolution and Human Behavior, menemukan hubungan yang signifikan antara gen vasopresin dan perselingkuhan.
Menurut General Social Survey di University of Chicago's Independent Research Organisasi, (NORC), tingkat perselingkuhan akan meningkat pada saat pernikahan.
Tingkat perselingkuhan cukup konstan sekitar 21 persen untuk pria yang sudah menikah, dan 10 -15 persen untuk wanita yang sudah menikah.
Sebaiknya kita tidak menjadi budak gen kita, kita hanya tidak kuat dengan godaan yang dialami terutama jika menemukan hal baru yang lebih menantang.
Jangan menyalahkan gen, tapi berusalah untuk tidak berselingkuh, tapi kamu tahu mengendalikan godaan yang datang dengan emosi dan pengendalian diri yang baik.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Baca Berita Madura lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com